Anggota Komisi VIII DPR RI, M Asli Chaidir menilai pemerintah kurang optimal dalam melakukan pembinaan keagamaan terhadap masyarakat. Hal itu diungkapkannya usai rapat kerja dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di ruang rapat Komisi VIII, Senayan Jakarta, Kamis (20/10/2016).
"Banyaknya masyarakat yang menjadi pengikut padepokan-padepokan yang mengajarkan ritual dan ajaran sesat seperti yang terjadi baru-baru ini menjadi salah satu tanda bahwa masyarakat kita saat ini cenderung menginginkan sesuatu yang instan. Meskipun hal tersebut diluar logika dan nalar. Hal ini sekaligus sebagai tanda kurang optimalnya Kementerian terkait seperti Kementerian agama dan sosial untuk ikut memberikan bimbingan pada masyarakat agar tidak mudah mengikuti padepokan seperti itu,"ungkap Asli.
lebih jauh politisi dari Fraksi PAN ini juga melihat bahwa modus yang digunakan tersangka penggandaan uang itu seperti MLM (multi level marketing), mengumpulkan dana dari masyarakat dan kemudian memberikannya dan tersebut kepada orang lainnya secara bergantian sebagai sebuah keuntungan.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, Kementerian Sosial yang notabene merupakan mitra kerjanya di Komisi VIII untuk lebih optimal memberikan bimbingan kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui tokoh-tokoh agama dan pemuka adat. Mengingat program bimbingan masyarakat tersebut juga telah masuk dan dianggarkan dalam program kerja kedua mitra kerjanya tersebut.