Anggota tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III DPR Daeng Muhammad menyoroti permasalahan imigrasi, terutama terkait pengawasan orang asing saat Rapat Kerja dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenenterian Hukum dan Hak Asasi Manusai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (31/10/2016).
“Jujur saja saya tertarik ketika mendapatkan penjelasan dari Kakanwil bahwa ada kelemahan di imigrasi kita berkaitan dengan pengawasan orang asing. Jangan-jangan ini terkait dengan adanya bebas visa di Cina. Artinya, ini menjadi evaluasi bagi kita,” imbuh politisi asal F-PAN itu.
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia harus punya rasa nasionalisme dan harga diri yang tinggi. Jadi, seharusnya tidak dengan mudah memberikan peluang-peluang terjadinya permasalahan terkait imigrasi tersebut. “Saya meminta kepada Kakanwil dalam hal ini sebagai penggerak semua komponen di Kemenkum dan HAM untuk melihat permasalahan-permasalahan tersebut secara cermat. Ini menyangkut persoalan harga diri sebagai bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi asal dapil Jawa Barat itu menambahkan agar kebijakan dalam penegakkan hukum yang diambil, mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Harapannya, jangan sampai ada permasalahan besar yang tidak terdeteksi. Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi III Yayat Y. Biaro. Persoalan tersebut, katanya, merupakan agenda strategis, baik di tataran isu maupun fakta.
“Harus ada laporan yang konkrit, sehingga ini menjadi tugas kita untuk mengevaluasi apakah persoalan tersebut merupakan ancaman bagi negara kita ke depan. Jangan sampai menjadi seperti fenomena gunung es, yang tampak permasalahan di permukaan sedikit, tapi ratusan yang tidak terdeteksi,” jelasnya.
Kunker Komisi III ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa (F-Gerindra/dapil Banten). Kemudian diikuti oleh anggota Komisi III DPR dari F-PDI Perjuangan Ichsan Soelistio (dapil Banten), Risa Mariska (dapil Jawa Barat), Yayat Y. Biaro (dapil Banten), dan Iwan Kurniawan (dapil Kalimantan Tengah). Anggota lainnya yang turut serta adalah Rohani Vanath (F-PKB/dapil Maluku), TB. Soenmandjaja (F-PKS/dapil Jawa Barat), dan Daeng Muhammad (F-PAN/dapil Jawa Barat). Anggota tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III DPR Daeng Muhammad menyoroti permasalahan imigrasi, terutama terkait pengawasan orang asing saat Rapat Kerja dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenenterian Hukum dan Hak Asasi Manusai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (31/10/2016).
“Jujur saja saya tertarik ketika mendapatkan penjelasan dari Kakanwil bahwa ada kelemahan di imigrasi kita berkaitan dengan pengawasan orang asing. Jangan-jangan ini terkait dengan adanya bebas visa di Cina. Artinya, ini menjadi evaluasi bagi kita,” imbuh politisi asal F-PAN itu.
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia harus punya rasa nasionalisme dan harga diri yang tinggi. Jadi, seharusnya tidak dengan mudah memberikan peluang-peluang terjadinya permasalahan terkait imigrasi tersebut. “Saya meminta kepada Kakanwil dalam hal ini sebagai penggerak semua komponen di Kemenkum dan HAM untuk melihat permasalahan-permasalahan tersebut secara cermat. Ini menyangkut persoalan harga diri sebagai bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi asal dapil Jawa Barat itu menambahkan agar kebijakan dalam penegakkan hukum yang diambil, mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Harapannya, jangan sampai ada permasalahan besar yang tidak terdeteksi. Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi III Yayat Y. Biaro. Persoalan tersebut, katanya, merupakan agenda strategis, baik di tataran isu maupun fakta.
“Harus ada laporan yang konkrit, sehingga ini menjadi tugas kita untuk mengevaluasi apakah persoalan tersebut merupakan ancaman bagi negara kita ke depan. Jangan sampai menjadi seperti fenomena gunung es, yang tampak permasalahan di permukaan sedikit, tapi ratusan yang tidak terdeteksi,” jelasnya.
Kunker Komisi III ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa (F-Gerindra/dapil Banten). Kemudian diikuti oleh anggota Komisi III DPR dari F-PDI Perjuangan Ichsan Soelistio (dapil Banten), Risa Mariska (dapil Jawa Barat), Yayat Y. Biaro (dapil Banten), dan Iwan Kurniawan (dapil Kalimantan Tengah). Anggota lainnya yang turut serta adalah Rohani Vanath (F-PKB/dapil Maluku), TB. Soenmandjaja (F-PKS/dapil Jawa Barat), dan Daeng Muhammad (F-PAN/dapil Jawa Barat).