Kalangan Komisi C DPRD Kota Medan mendorong pengembang Pasar Titi Kuning untuk ‘mengebut’ revitalisasi terhadap pasar tersebut. Hal itu untuk menghindari konflik maupun keberatan dari para pedagang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, menyebutkan pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Titi Kuning menindaklanjuti laporan dari sejumlah pedagang yang keberatan terhadap revitalisasi di pasar Titi Kuning. Selain itu, pedagang juga mengeluhkan harga jual pasar diatas harga kesepakatan.
“Beberapa pedagang ada yang melapor ke Komisi C terkait revitalisasi. Selain itu ada juga yang mengeluhkan soal harga kios yang melebihi harga kesepakatan,” terangnya ketika dikonfirmasi melalui telefon selular, Selasa (6/12).
Namun, kata politisi PDI Perjuangan ini, saat sidak tersebut pihaknya tidak ada mendapati harga jual kios diatas kesepakatan. Menurutnya, harga tersebut masih sesuai kesepakatan, yakni Rp3 juta. “Tidak ada yang berbeda. Harga kiosnya masih Rp3 juta,” ucapnya seraya mengaku pihaknya hanya bertemu dengan Kepala Pasar dan Kepala Pembangunan.
Sedangkan untuk pembangunan pasar, Boydo pesimis pengembang dapat menyelesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Bayangkan saja, sampai saat ini, masih untuk pondasi saja yang baru dikerjakan. “Mereka harus kebut supaya tidak ada keberatan dari pedagang. Kalau seperti ini, bagaimana bisa ada pembeli yang mau datang ke pasar. Tentu ini mempengaruhi omset para pedagang,” jelasnya.
Sementara pengembang Pasar Titi Kuning, Hendy Ong, mengaku pihaknya masih bekerja sesuai dengan jadwal. Hendy pun berkeyakinan pembangunan tersebut akan tuntas pada Juni 2018.
“Sesuai target dengan Pemko Medan, kita masih on the track dan dapat menyelesaikannya pada Juni 2018. Memang, dalam pembangunan pasar Titi Kuning memakan waktu lama untuk proses pengecoran,” paparnya.
Dikatakannya, sebanyak 198 pedagang juga telah direlokasi untuk sementara waktu ke lahan kosong yang ada disebelah pasar tersebut. “Kita baru selesai melakukan pemindahan, jadi baru bisa bangun yang didepan. Kalaupun sudah selesai lantai satu, lantai dua dan berikutnya cepat selesai,” pungkasnya seraya menjelaskan pihaknya hanya bisa bekerja setengah hari dikarenakan masih adanya aktifitas jual-beli di pasar tersebut.