Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo mengatakan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan provinsi yang berhasil dalam mewujudkan ketahanan pangan, lebih dari satu juta ton target beras yang diminta oleh pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Edhy Prabowo saat melakukan pertemuan dengan pemerintah provinsi Sumatera Selatan, di Kantor Gubernur, Jumat (16/12/2016). Kunjungan Edhy Prabowo dan sejumlah Anggota Komisi IV DPR ini dalam rangka masa reses DPR.
“Kita tahu Sumatera Selatan merupakan provinsi yang menurut saya paling berhasil dalam hal ketahanan pangan, karena dapat tugas dari pemerintah untuk peningkatan satu juta ton, ternyata hasilnya lebih dari satu juta ton. Ini menjadi catatan buat kita semua bahwa Sumsel bisa, dan itu masih ada peluang untuk peningkatan seandainya saja ada anggaran ditambahkan ke sana,” katanya.
Selain ketahanan pangan, Komisi IV DPR juga berharap Palembang sebagai tuan rumah Asean Games pada tahun 2018 mendatang bisa terselenggara dengan baik, terlebih masalah kebakaran hutan gambut yang selama ini menjadi permasalahan di Sumatera Selatan bisa diatasi dengan baik dan tidak mengganggu jalannya penyelenggaraan Asean Games.
“Disini masalah utamanya adalah gambut yang begitu luas. Jangan sampai terjadi kebakaran yang begitu ekstrim sehingga membatalkan pelaksanaan Asean Games. Kebetulan disini ada Badan Gambut yang kita undang dan kita harapkan mereka bersinergi ke depannya sehingga masalahnya sekarang sudah kita benahi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Komisi IV DPR juga mendukung program kerbau rawa yang menjadi program Pemprov Sumsel. Pihaknya meyakini program ini merupakan program pertama di Indonesia yang jika dijalankan akan menjadi sentral kerbau di tingkat nasional dan mungkin saja ke taraf internasional.
“Kedepannya ini perlu anggaran yang kuat dari pusat, walaupun anggarannya terbatas ataupun kurang, kalau kita anggap ini suatu cita-cita yang besar harusnya ini diprioritaskan. Kita bicara apa yang kita miliki dulu, ini menjadi jenis spesies yang kita lindungi dan ini saya yakin akan berhasil dikembangkan di Sumatera Selatan,” jelasnya.
Hal lain yang menjadi perhatian Komisi IV DPR, lanjut Edhy Prabowo adalah keberadaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Sumsel. Menurut politisi Partai Gerindra itu, dilihat dari sisi perhitungan dan pelaksanaannya, kebijakan keberadaan PPI itu tergantung anggaran yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Sumsel memang bukan daerah perairan laut, dan hanya punya dua saja tempat perikanan yaitu di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Saya pikir tidak perlu biaya yang besar karena di sini penopang dari kebutuhan protein Sumatera Selatan. Kalau ini dilaksanakan tidak butuh anggaran yang besar. Saya yakin Sumatera Selatan akan lebih banyak perubahan lagi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Provinsi Sumsel, Alex Noerdin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan DPR dalam hal ini Komisi IV DPR yang telah memberikan kepercayaan kepada Sumsel dalam program pencanangan ketahanan pangan.
Menurut Alex Noerdin, Sumsel telah membuktikan ketahanan pangan berupa surplus beras yang ditargetkan pemerintah pusat yakni 1,5 juta ton, dapat dipenuhi menjadi 1,8 juta ton. Bahkan di tahun ini target 2,2 juta ton hasilnya mencapai 2,5 juta ton.
“Kalau pemerintah republik ini menargetkan 10 juta ton untuk saving, 2,5 juta ton itu dari Sumatera Selatan. Jadi kami mengucapkan terima kasih bahwa kami bisa buktikan disini, kalau dikasih target yang lebih besar pasti dapat tercapai. Kalau soal kontribusi, sejak zaman Belanda, Sumatera Selatan sudah memberikan kontribusi nyata kepada pemerintah pusat. Insya Allah semuanya akan menjadi berkah bagi kita semua,” katanya.
Turut serta dalam rombongan anggota Komisi IV lainnya, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti, Delia Pratiwi BR Sitepu, Firman Soebagyo, Susi Syahdona Marleny Bachsin, Syofwatillah Mohzaib, Taufik R Abdullah, Ibnu Multazam, Hermanto, Kasriah, Fadly Nurzal, Sulaeman L Hamzah dan Fauzih H Amro.