Anggota tim Kunker Komisi V DPR dipimpin oleh Yudi Widiana Adia menyoroti sejumlah hal terkait pembangunan Bandara Radin Inten II di Lampung. Meski menilai berantakan, namun Yudi mengatakan bandara ini sudah melayani penumpang.
“Kita melihat problem yang ada di bandara Radin Inten II Lampung ini yang dalam proses pembangunan. Tadi saat kami tiba, saya melihat masih berantakan, namun di lain sisi bandara telah melakukan pelayanan terhadap penerbangan,’’ kata Musa Zainuddin usai melakukan pertemuan dengan Wagub Lampung beserta jajaran, di Kantor Gubernur, Bandar Lampung, Senin (19/12/2016).
Musa menambahkan pembangunan berkelanjutan bandara akan dilakukan tahun depan karena sudah menjadi semacam komitmen antara kementerian perhubungan dan pemprov Lampung sendiri, termasuk juga akan membangun skybridge yang terintegrasi dengan jalur kereta api.
Untuk VIP bandara, ujar Musa, sesuai dengan yang Kemenhub inginkan, agar menjadi satu dilokasi Bandara dan tidak terpisah seperti saat ini.
“Tadi Pemprov sudah menyetujui, tinggal nanti pelaksanaannya saja, mudah-mudahan tahun depan sudah siap untuk dibongkar (VIP lama-red). Pembongkarannya pun dilaksanakan oleh pemprov sendiri, dan kalau sudah akan diserahkan ke kementrian perhubungan,” jelas politisi dari Fraksi PKB ini.
Perihal Angkasa Pura II akan mengambil alih Bandara ini, Musa berpendapat agar jangan terlalu terburu-buru, sambil melihat kesiapan secara keseluruhan apakah sudah optimal.
“Khusus Bandara Radin Inten II saat ini aset sebagian besar dimiliki oleh Pemda. Apakah Pemda setuju untuk menghibahkan bandara ini ke Angkasa Pura II, pasalnya sesuai yang tadi disampaikan Gubernur melalui Wagubnya, yang berharap agar Bandara Radin Inten II menjadi bandara embarkasi haji dan mampu melakukan penerbangan international,” terang Musa.
“Masih banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti fasilitas-fasilitas penunjang, saran saya kedepan jangan terlalu terburu-buru,” paparnya.