Dewan Soroti Pelaksanaan Beasiswa PPA

Anggota Komisi X DPR Rinto Subekti menyoroti pelaksanaan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Ia melihat, ada implementasi yang kurang maksimal. Pasalnya, serapan anggaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi masih jauh dari harapan.

Demikian dikatakannya di sela-sela rapat kerja antara Komisi X dengan Menristekdikti Mohamad Nasir, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/01/2017) Raker dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah (F-PG).

“Saya ingin kilas balik waktu pembahasan APBN-P 2016, dimana pada saat itu Menteri mengajuan tambahan PPA sebesar Rp 50 miliar untuk PTN. Pada saat itu, awalnyadi APBN 2016, anggaran PPA hanya ada di PTS 50 miliar. Kenyataannya, realisasi yang terjadi jauh dari harapan,” analisa Rinto.

Politisi yang juga Anggota Badan Anggaran itu menilai, Beasiswa PPA yang tidak terserap maksimal, bisa diimplementasikan di anggaran yang lain. Namun ia menemukan, Pengurus BEM itu kesulitan mencairkan beasiswa PPA.

“Di dapil, setiap saya ketemu dengan pengurus BEM, mereka mengatakan syara-syarat untuk PPA sudah tercukupi. Tetapi kenapa masih ada 25-26 persen tidak terserap. Beda dengan bidikmisi yang terserap luar biasa,” imbuh Rinto.

Padahal menurutnya, karena banyak mahasiswa sangat pintar, syarat PPA itu pasti tercukupi.Tetapi kenyataannya tidak. Rinto mencurigai sosialiasi kepada kampus sangat minim, sehingga kampus tidak memahami.

Kemudian terkait anggaran kreatifitas mahasiswa, politisi F-PD itu menilai pada tahun 2015, kreatifitas mahasiswa di atas Rp 15 juta. Kemudian di tahun 2016, menyusut hingga Rp 7,5juta. Bahkan di anggaran ini, masih ada kekurangan penyerapan sebesar 38 persen.

“Padahal,mahasiswa itu sebenarnya jika membuat kegiatan, tidak aneh-aneh. Saya berharap apakah ini kendala sosialisasi, atau ada kendala lain. Tolong ditegur ke seluruh PTN, penyerapan anggaran dimaksimalkan. Saya khawatir, anggaran kreatifitas dikurangi di 2017. Karena secara pecahannya kami belum bisa melihat,” jelas Rinto.

Politisi asal dapil Jawa Tengah itu juga meminta pembangunan infrastruktur dapat dilaksanakan secara merata. Sehingga muncul keseragaman, semua kampus mengalami kemajuan bersama.

Sebelumnya Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, realisasi serapan anggaran pada tahun 2015 hanya sebesar Rp 81,58 persen. Mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar Rp 87,42 persen. 

Diposting 20-01-2017.

Mereka dalam berita ini...

Rinto Subekti

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah IV

Ferdiansyah

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Barat XI