Rencana pemerintah menutup pabrik gula Gondang Baru di Klaten Jawa Tengah mendapat perhatian khusus Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani. Legislator F-Golkar tersebut meminta Pemerintah Daerah Klaten agar mau bekerja sama mencarikan solusi bagi petani tebu di wilayah Klaten.
“Kita akan carikan solusi yang terbaik untuk petani tebu di Klaten ini, kebetulan ini adalah dapil saya. Oleh karenanya saya menghimbau dan meminta kepada Pemda Klaten agar bisa diajak kerjasama. Selama ini gula dari Indonesia itu masih nomor satu, sehingga kita dorong petani-petani tersebut supaya tetap semangat untuk menjadi petani yang baik,” ucap Endang disela-sela kunjungan kerja spesifik di Klaten Jateng, Jum’at (20/01/2017).
Dalam kunspek tersebut, Komisi VI DPR RI mengundang Direksi PTPN IX dan berbagai pihak terkait, untuk memberikan keterangan dan penjelasan yang dapat dijadikan bahan masukan bagi anggota Dewan.
“Pabrik Gula Gondang Baru masih perlu untuk dilestarikan demi masa depan para petani. Kita berusaha untuk menyemangati para petani tersebut agar terus menanam tebu nya,” tegasnya.
Endang mengatakan, kalau pabrik gula Gondang Baru tidak punya bahan baku untuk digiling, maka harus ada solusinya. Seperti misalnya bila dimungkinkan, tebu hasil tanam para petani tersebut bisa dijadikan sebagai satu kesatuan bahan baku dengan pabrik yang lain.
“Supaya gilingannya juga bisa maksimal. Kalau hasil tanamnya sedikit terus kita giling, nanti justru semakin lama akan rugi. Bukannya untung malah buntung,” jelasnya.
Contoh solusi lain yang mungkin diterapkan adalah dengan hanya menggiling curahnya saja. Sementara proses pengkristalannya dilakukan di tempat yang lain, lanjut Endang. Yang terpenting para petani itu harus didorong semangatnya untuk tetap menanam. Bila jumlah hasil tanamnya tidak maksimal, maka bisa dipindahkan ke pabrik lain yang terdekat dengan PG Gondang baru.
“Berbagai solusi itu akan kita uji coba agar pabrik gula bisa tetap beroperasi. Dan seandainya hal itu bisa di implementasikan, perlu dipikirkan juga siapa yang akan menanggung beban transportasinya,” tutup Endang.