TINGKAT kepuasan masyarakat terhadap kinerja Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sebagai pemimpin Jakarta di atas 70 persen. Diyakini, prestasi itu mampu memuluskan pasangan petahana itu di Pilkada DKI Jakarta.
"Mayoritas warga DKI puas dengan kinerja Ahok sebesar 73,5 persen," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (7/3).
Berdasarkan tren positif tersebut, Adjie meyakini pasangan Ahok-Djarot mampu keluar sebagai pemenang. Sebab, berdasarkan pengalaman LSI di sejumlah Pilkada, petahana yang memiliki tingkat kepuasan di atas 70 persen akan keluar sebagai pemenang.
Dia mencontohkan Pilkada di Banyuwangi. Di mana, Abdullah Azwar Anas yang berpasangan dengan Yusuf Widiatmoko, menang mutlak dengan meraih 88,96 persen. Contoh lain juga di Pilkada Kota Surabaya, di mana pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti berhasil meraih perolehan suara hingga 86,22 persen.
"Risma di Surabaya juga terpilih kembali karena tingkat kepuasannya di atas 70 persen. Rita Widiasari di Kabupaten Kutai Karta Negara terpilih kembali karena kepuasannya di atas 70 persen," ungkap dia.
Namun, Adjie menyebutkan data tingkat kepuasan atas kinerja tidak berbanding lurus dengan elektabilitas Ahok-Djarot. Hal itu disebabkan beberapa faktor lain, seperti personal petahana hingga polemik dugaan penistaan agama.
"Kemudian menjadi kendala mengapa angka 73,5 persen yang puas, tidak sebanding dengan angka elektabilitas dari Pak Ahok dan Pak Djarot," kata dia