Perkembangan Kota Luwuk, Kabupaten Banggai yang pesat masih belum diimbangi oleh sarana dan prasarana perhubungan air nya. Dalam peninjauan ke Pelabuhan Rakyat Luwuk untuk kapal antar pulau sekitar pada Kamis petang (20/4/2017) dilanjutkan keesokan paginya ke Pelabuhan Luwuk Banggai, Jumat (21/4/2017). Pelabuhan Luwuk ini merupakan pelabuhan kapal antar pulau antar provinsi dan angkutan peti kemas.
"Kita tahu bahwa pelabuhan laut ini sangat diperlukan di Kota Luwuk terutama pelabuhan untuk rakyat. Yang kita tinjau tadi bahwa sangat kumuh dan faktor Keselamatan nya juga belum bisa dijamin," ujar Anggota Komisi V DPR RI Dapil Sulawesi Tengah Rendy Lamadjido, usai peninjauan.
Diungkapkannya, pada bulan Desember 2016 lalu, telah terjadi kasus kriminalitas kekerasan senjata tajam yang dilakukan seorang pria pada dini hari, ketika kapal telah dua jam berlayar yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal dan luka-luka.
"Dengan kasus inilah sehingga kita berharap kita bisa membangun suatu terminal modern untuk masyarakat, dengan perlengkapan alat deteksi barang-barang apa yang dibawa penumpang di pelabuhan ," ujar Rendy.
Modernisasi yang dimaksud adalah pelayanan yang mencakup kenyamanan kenyamanan penumpang dan kontrol penumpang sendiri. Yaitu sistem yang terintegrasi untuk pelayanan tiket dan ruang tunggu serta pengadaan alat pemindai barang yang dibawa penumpang.
"Di masa mendatang saya kira akan seperti Singapura, modern dan padat karena Pelabuhan Rakyat ini menghidupi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Laut, dan Kabupaten Banggai Kepulauan." ujarnya.
Tim Kunker yang sempat berdialog dengan kapten kapal dan para anak buah kapal yang mengeluhkan tentang mercusuar, diharapkan dukungan dari APBN karena pemerintah daerah tidak ada dana untuk itu. "Kita alokasi dari pemerintah pusat karena ini menyangkut program tol laut, di mana tol laut yang menghubungkan Sulawesi Tengah, Ternate, dan Papua. Saya kira pemerintah pusat bisa mengatur, karena ini merupakan bagian tol laut, program Presiden Jokowi," pungkas Rendy.