BANDUNG, BALIPOST.com – Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Grand Asrilia, Bandung. Jawa Barat, Senin (21/8) hingga Rabu (23/8). Dihadapan tamu undangan dan kader partainya dari seluruh Indonesia, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengingatkan kondisi bangsa Indonesia yang terancam terpecah-pecah karena banyak kesalahpahaman.
“Hari-hari ini di tengah perayaan 72 tahun kemerdekaan, negeri kita tercinta Indonesia dikepung banyak salah paham,” kata Zulkifli Hasan.
Dia menyebut sedikitnya ada tiga kesalahpahaman yang saat ini berkembang di Indonesia. Pertama yaitu adanya anggapan bahwa dengan keberagaman yang ada berarti menjauh dari sikap kerbersamaan dalam berbangsa dan bertanah air.
Menurutnya, banyak pihak yang memandang bahwa dengan tunduk pada ajaran agama berarti tidak setia pada paham kebangsaan. Pemeluk agama yang taat dinilai berkhianat terhadap prinsip nasionalisme. “Salah paham itu sungguh serius. Di Indonesia, paham kebangsaan dan paham keagamaan saling menopang. Menjadi pemeluk agama yang taat adalah jalan untuk menjadi warga negara yang baik,” kata Zulkifli yang juga merangkap Ketua MPR RI.
Kesalahpahaman kedua adalah adanya pemberian label yang memisah-misahkan antar kelompok masyarakat. Biasanya salah paham ini sering terjadi saat pemilu maupun pilkada.
Sedangkan salah paham ketiga adalah kekeliruan fatal dalam memahami dan memaknai sejarah. Zulkifi mengaku khawatir apabila kesalahpahaman ini terus dibiarkan akan memgancam keutuhan bangsa Indonesia.
Pembukaan Rakernas dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir, Sekjen PAN Edy Suparno. Sedangkan tamu undangan yang hadir antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.