RMOL. Menteri-menteri Tenaga Kerja di Kawasan ASEAN sepakat menempatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian integral dan penting dalam pembangunan yang inklusif di kawasan ASEAN.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan dokumen Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Pertumbuhan Ekonomi yang berkelanjutan.
Demikian disampaikan Menaker M Hanif Dhakiri, disela pertemuan menteri-menteri tenaga kerja ASEAN Ke-21, Senin (4/9)
"Semua negara anggota ASEAN berkomitmen mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan yang layak bagi semua orang," kata Menaker.
Untuk mencapainya, kata Menaker perlu ditekankan oleh negara-negara ASEAN peningkatan implementasi K3 di kawasan ASEAN itu sendiri. Dengan mempercepat pengembangan K3 dan meningkatkan standar, kinerja dan kemampuan ASEAN melalui langkah-langkah untuk mengatasi risiko dan bahaya yang muncul di lingkungan bisnis dan teknologi baru yang berkembang.
"Berbagai kemajuan yang dicapai melalui kerja sama dan inisiatif internasional dan nasional akan terus didorong untuk meningkatkan implementasi K3 di Negara-negara ASEAN," kata Menaker.
Penandatanganan kesepakatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilaksanakan di forum ASEAN Labour Ministers Meeting on Occupational Safety and Health at the XXI World Congress On Safety and Health at Work 2017 atau Pertemuan Menteri-Menteri Tenaga Kerja ASEAN dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ke-21 yang diadakan di Singapura pada, Minggu (3/9) petang waktu Singapura.
Adapun isi lengkap kesepakatan:
Meningkatkan standar K3 sesuai dengan perkembangan ekonomi, sosial, dan kultur;
Meningkatkan kemampuan dan kapasitas pemeriksaan/pengawas K3;
Meningkatkan kemampuan manajemen risiko di ASEAN yang memberikan fondasi untuk memperbaiki standar K3;
Meningkatkan pengumpulan data K3 melalui perbaikan pencapaian kinerja (scorecard) ASEAN-OSHNET;
Mempromosikan (meningkatkan) berbagi pengalaman, praktik terbaik dan pengetahuan K3 melalui konferensi, workshop, dan lokakarya, baik pada tingkat ASEAN-OSHNET maupun internasional;
Meningkatkan kemampuan K3 sektor swasta, dengan mematuhi kerangka akreditasi keselamatan bagi perusahaan dan memperluas kategori penghargaan ASEAN-OSHNET;
Mendorong partisipasi organisasi pengusaha dan organisasi pekerja;
Meningkatkan produktivitas secara efisien dengan menggunakan teknologi terbaru di tempat kerja yang mengurangi bahaya di tempat kerja;
Mengurangi biaya sosial untuk cedera dan penyakit dengan memperbaiki kinerja K3 di lingkungan kerja.
Meningkatkan kerja sama dengan mitra utama, seperti International Labour Organization dan Plus Three Countries.