Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Banyak Persoalan di BLK Pontianak

sumber berita , 30-10-2017

Anggota Komisi IX DPR RI Irgan Chairul Mahfiz menilai  BLK (Badan Latihan Kerja) Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak banyak mengalami persoalan yang perlu direvitalisasi di beberapa faktor seperti sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), dan menurunnya alokasi APBN untuk  kegiatan BLK

“Persoalan sarpras, dan SDM persoalannya cukup komplek. Sebagai contoh semula instruktur berjumlah 39 kini hanya tersisa 18 dan bisa saja tahun depan turun lagi di karenakan paket kegiatan yang sangat minim sekali, alokasi APBN pun menurun yang semula di tahun sebelumnya sekitar Rp 3 milyar sekarang menjadi hanya Rp 400 Juta dan dukungan dari APBD Rp 500 Juta ini harus menjadi perhatian semua pihak yang terkait,” ujar politisi F-PPP dapil Banten III kepada Parlementaria usai meninjau BLK di Pontianak, Jumat (27/10/2017).

Lebih lanjut anggota Komisi IX DPR ini meminta kepada Kementrian Ketengakerjaan dan Pemerintah Daerah agar untuk memikirkan bagaimana kelanjutan BLK ini. Karena Kalau terus menerus dibiarkan maka akan tergerus sehingga ini tidak bisa bekerja secara maksimal.

Irgan juga menyayangkan sekali dengan sarana dan prasarana yang ada saat ini dan masih berjalan seperti otomotif. Menurutnya jika tidak dimaksimalkan dengan benar hanya akan menjadi sia-sia. Oleh karenanya kepada seluruh pihak yang terkait agar bisa berpikir bagaimana BLK ini bisa kebih aktif lagi dengan kejuruan-kejuruan yang dioptimalkan sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat. 

“Di sini ada beberapa kejuruan yang memang diminati seperti tata rias, menjahit, operator, dan otomotif. Fokuskan saja ke kejuruan yang masih banyak peminatnya jika memang kejuruan lain tidak begitu diminati agar dialihkan ke kegiatan yang masih diminati,” ungkapnya 

Politisi F-PPP juga melihat bahwa ada beberapa komponen alat yang sudah tidak layak agar tidak dipakai lagi, seperti di elektronik alat yang dipakai itu sudah dari tahun 80an alat yang di gunakan. ”Saya kira sudah tidak layak lagi untuk sekarang ini, karena sekarang ini kan teknologi sudah jauh lebih canggih daripada dahulu dan juga beberapa alat-alat kejuruan yang lain untuk bisa memperlancar kegiatan,” menurutnya.

Ia juga berharap agar BLK mempunyai inisiasi untuk menggandeng pihak-pihak lain agar  bisa mengikutsertakan para calon tenaga kerjanya untuk bisa mengikuti pelatihan di BLK.

“BLK ini kan berbasis kompetensi mereka meng-upgrade kemampuan para pekerja untuk bisa mempunyai keterampilan agar setelah keluar dari BLK mereka bisa bekerja dengan baik dan juga bisa membuka wirausaha dengan baik,” tuturnya.

Diposting 30-10-2017.

Dia dalam berita ini...

Irgan Chairul Mahfiz

Anggota DPR-RI 2014
Banten III