Stasiun Televisi Diminta Selektif Pilih Pendakwah

sumber berita , 06-12-2017

Anggota Komisi I DPR RI Arwani Thomafi meminta stasiun televisi untuk lebih selektif menghadirkan pendakwah untuk memberikan tausiah atau ceramah publik. Mengingat sebelumnya, tayangan pendakwah agama di salah satu stasiun televisi swasta telah melakukan kesalahan fatal dengan menayangkan tulisan yang salah terhadap ayat Al Quran.  

Menurut Politisi PPP ini, hal tersebut cukup memprihatinkan atas kualitas tayangan di frekuensi milik publik.  Menurutnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)  harus melakukan langkah cepat, tegas dan konkret menindaklanjuti tayangan tersebut karena telah meresahkan masyarakat.  

"Kepada stasiun televisi mestinya lebih selektif dalam menghadirkan pendakwah dalam menyampaikan taushiyah atau ceramah ke publik. Tidak hanya mengejar rating semata. Stasiun televisi harus mengetahui secara detil riwayat pendidikan penceramah," ujar Arwani, Rabu, (06/11/2017).

Hal ini perlu menjadi perhatian, karena di Indonesia terdapat ribuan pesantren sebagai wadah pencetak pendakwah yang ahli di bidangnya namun di satu sisi tampak stasiun televisi tidak selektif dalam memilih penceramah.  Setidaknya penceramah itu harus jelas riwayat pendidikannya seperti alumni pesantren,  alumni perguruan tinggi keagamaan. 

Terhadap hal ini, Arwani minta kepada KPI untuk melakukan audit terhadap acara-acara di televisi yang berisi ceramah keagamaan khususnya Islam.  Audit tersebut terkait dengan siapa yang menjadi pengisi acara tersebut dilihat dari kapasitas dan kapabilitas pengisi acara.

"KPI dapat menggandeng MUI atau lembaga kredibel lain untuk mengaudit pengisi acara.  Peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting untuk menghadirkan tayangan yang berkualitas dan mencerahkan pemirsa," tutup Arwani. 

Diposting 07-12-2017.

Dia dalam berita ini...

Moh. Arwani Thomafi

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah III