Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur (Jatim) tak memungkiri bahwa nama Yenny Wahid juga masuk dalam pertimbangannya.
Bahkan, nama putri Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini juga masuk dalam masukan DPW Jatim kepada DPP, sebagai Bakal Calon Gubernur yang akan diusung di Pilgub Jatim 2018.
Bendahara DPW PAN Jatim, Agus Maimun mengatakan, di dalam survei internal pihaknya, Yenny ternyata juga masuk di papan atas perolehan elektabilitas.
"Ada tren positif dari masyarakat yang menginginkan PAN untuk mengusung Mbak Yenny," ujar Agus kepada Surya, Selasa (2/1/2017) di Surabaya.
Bahkan, elektabilitas Yenny berada di atas perolehan kader lain yang telah lebih dahulu mengemuka, Moreno Soeprapto.
"Mas Moreno juga muncul. Namun, masih kalah dibandingkan dengan Mbak Yenny," lanjut pria yang juga menjabat Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim ini.
Menurut Agus, survei yang dilakukan pihaknya dilaksanakan sebelum pertemuan tiga partai (Gerindra, PAN, dan PKS), Minggu (24/12/2017) silam.
Sehingga, hasil survei tersebut juga menjadi bahan materi pertemuan itu.
"Kami sudah melaporkan bagaimana anatomi perkembangan politik di Jatim. Pada intinya, kami ingin menyamakan persepsi," jelasnya.
Agus menambahkan bahwa tak hanya oleh pihaknya, survei juga dilakukan masing-masing partai dalam koalisi tersebut.
Selasa (2/1/2018) malam ini, rencananya juga akan dilaksanakan pemaparan hasil survei tersebut.
"Hari ini akan ada pertemuan di tingkat DPP. Insya Alah juga akan dipaparkan hasil survei yang juga baru selesai dilaksanakan hari ini," kata Anggota Komisi B DPRD Jatim ini.
Menurut Agus, bukan hanya bertujuan mengenali elektabilitas, akseptabilitas, maupun popularitas masing-masing calon, survei tersebut juga meneliti perilaku pemilih.
"Termasuk, bagaimana simulasi pasangan yang mungkin dibentuk," ujar politisi asal Tuban ini.
Pasca munculnya nama Yenny, Agus menyebut adanya kecenderungan yang meningkat untuk membuat poros baru.
Apabila sebelumnya prosentase membuat poros emas sebagai poros baru di angka 20 persen, kini menjadi 40 persen.
"Ada kadar kecenderungan yang meningkat untuk membuat poros baru. Sebab, ada pertimbangan dari DPP dan juga menyangkut provinsi lain," imbuhnya.
Namun, dalam membuat poros baru pihaknya tetap mementingkan figur yang diusung.
PAN, kata Agus tak menutup kemungkinan akan bergabung dengan poros yang sudah ada andai tak menemukan figur kuat.
"Kecenderungan PAN dengan kecenderungan Gerindra pasti beda. Gerindra bagaimana pun menginginkan poros ketiga itu ada. Kalau PAN, masih fleksibel," ucapnya.
"Artinya, selama belum menemukan faktor perekat ketiga partai ini, masih sangat memungkinkan bagi kami untuk bergabung dengan poros yang sudah ada," imbuh Agus.
Untuk diketahui, di internal PAN, ada beberapa kader yang sering disebut akan diusung dalam poro koalisi ini.
Di antaranya adalah Suyoto (Bupati Bojonegoro), Anang Hermansyah (Anggota DPR RI), hingga Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim).