PD Pasar Jaya akan merevitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bangunan yang berdiri saat ini dinilai tidak layak sehingga akan dirobohkan dan dibangun ulang.
PD Pasar Jaya masih membuat desain perencanaan atau detail engineering design (DED) Blok G tersebut. Sebelum revitalisasi dimulai, PD Pasar Jaya akan memindahkan sekitar 900 pedagang Blok G ke penampungan sementara. PD Pasar Jaya masih mencari lahan seluas 3.000 meter persegi untuk membangun tempat penampungan sementara itu.
Lahan Lulung
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, PD Pasar Jaya memiliki opsi menggunakan lahan milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana sebagai penampungan sementara pedagang. Pengadaan lahan untuk relokasi pedagang Blok G nantinya akan dilakukan dengan sistem sewa.
"Salah satu opsi memang milik Pak Haji Lulung," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menyampaikan, Lulung belum memberikan kepastian apakah lahannya bisa disewa untuk penampungan atau tidak. PD Pasar Jaya masih bernegosiasi dengan Lulung.
"Pak Haji Lulung masih berpikir apakah masih bisa atau tidak (lahannya disewa untuk penampungan sementara). Makanya saya lagi dekati," ujar Arief di Balai Kota, Kamis (4/1/2018).
Arief menjelaskan, luas lahan yang dimiliki Lulung kurang dari 3.000 meter persegi sehingga tidak bisa menampung semua pedagang. Menurut Arief, Lulung membantu pihaknya mencari lahan lain untuk penampungan sementara. Katanya, ada lahan milik teman Lulung yang bisa disewa.
"Lahannya Pak Lulung itu sebenarnya kekecilan, tetapi Pak Lulung di situ ada temannya, kenal, tetanggaan, itu yang bantuin kami untuk ngomongin," ujar Arief.
Jika jadi menyewa lahan milik Lulung, PD Pasar Jaya kemungkinan juga menyewa lahan lain untuk bisa menampung semua pedagang.
Masih ada opsi lain, yaitu tidak menggunakan lahan milik Lulung apabila tokoh di Tanah Abang itu menawarkan satu lahan yang luasnya cukup untuk menampung semua pedagang Blok G.
Opsi yang lain lagi adalah menggunakan lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya. Namun, harus ada pembebasan lahan terlebih dahulu karena saat ini luasnya hanya 1.500 meter persegi.
Revitalisasi Blok G
Setelah menyewa lahan dan membangun tempat penampungan sementara untuk pedagang, PD Pasar Jaya akan merobohkan dan membangun kembali Blok G Tanah Abang.
Beberapa waktu lalu, Arief menjelaskan konsep revitalisasi tersebut. Menurut rencana, Blok G yang dibangun ulang akan dilengkapi 1.500 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
"Di awal kami perencanaannya adalah rusun. Jadi, di bawahnya itu pasar, atasnya rusun. Untuk umum sebenarnya, tetapi mungkin pedagang itu skala prioritas supaya mereka enggak jauh-jauh berjualan," kata Arief pada 21 Desember.
Selain itu, akan dibangun pula jembatan (sky bridge) yang menghubungkan Blok G dengan Stasiun Tanah Abang. Rencana lain adalah Blok G akan menjadi tempat pemberhentian moda transportasi berbasis kereta, yaitu kereta ringan (LRT) dan transportasi massal cepat (MRT).
Bangunan Blok G akan dirobohkan pada 2018 ini dan dibangun ulang pada tahun yang sama.
"Itu akan dirobohkan karena gedungnya sudah 30 tahun usianya. Saya maunya di 2018. Selesainya (bangunan baru) enggak lama, dua tahun sebenarnya kalau sudah groundbreaking," kata Arief.
Harapan pedagang
Pedagang meminta agar tempat penampungan sementara tidak jauh dari Tanah Abang. Namun, pedagang khawatir, jika pasar telah direvitalisasi, mereka mungkin tidak sanggup membayar tarif sewa yang baru. Tarif sewa dipastikan akan melonjak.
Saifudin, pedagang di Blok G, mengatakan, sewa kiosnya saat ini adalah Rp 125.000 per bulan.
"Ah, kami ini orang kecil. Sudah dibangun (gedung) yang bagus, nanti harus bayar lagi ke sana kemari. Terus, kalau misalnya ada tempat penampungan sementara, sebaiknya di dekat Tanah Abang. Jangan nanti kami yang rakyat kecil ini dibuang jauh-jauh," kata Saifudin, 22 Desember 2017.