Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyuarakan agar parlemen se-Asia Pasifik terlibat aktif bersuara dalam proses perdamaian dunia, termasuk penyelesaian pengungsi Rohingya dan kemerdekaan Palestina.
Demikian disuarakan Fahri saat memimpin delegasi Parlemen Indonesia dalam Sidang Pleno Forum Parlemen Asia Pasifik dalam Plenary Meeting - Asia Pacific Parliamentary Forum, di Hanoi, Vietnam, Jumat (19/01).
"Kami mendorong parlemen tiap negara di kawasan berperan aktif dalam menyelesaikan masalah bangsa-bangsa yang tertindas. Misalnya masalah Palestina dan pengungsi Rohingya. Kami tak mengerti mengapa masalah ini tidak selesai di tangan diplomasi antar eksekutif atau pemerintah bangsa-bangsa terkait,” seru Fahri.
Dalam rilisnya, Fahri menjelaskan, fungsi diplomasi parlemen berperan sebagai second track diplomacy, dimana parlemen mewakili suara rakyatnya yang utuh untuk disampaikan dalam berbagai forum dunia atau kawasan. "Karena itu, kami mendorong parliamentary diplomacy agar lebih aktif dalam perdamaian dunia," sambungnya.
Senada dengan sikap parlemen Indonesia yang disuarakan Fahri, parlemen Kanada juga menyatakan perlunya menyelesaikan masalah Rohingya dengan investigasi dan akses untuk bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya. Parlemen Brunei Darussalam dan Malaysia juga mendukung dan menyatakan hal yang sama.
Selain masalah tersebut, untuk menciptakan perdamaian dunia, delegasi juga membahas permasalahan terorisme dan keamanan kawasan dalam plenary meeting APPF.