DPR telah menerima surat Presiden Joko Widodo berisi pergantian Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
Presiden Jokowi mengirim tiga nama calon pengganti Perry, yang masa jabatannya akan berakhir pada 15 April 2018.
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan mengungkapkan, DPR telah menerima surat Presiden terkait pergantian Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo.
Presiden mengirim tiga nama calon Deputi Gubernur BI, yakni Dody Budi Waluyo, Doddy Zulverdi, dan Wiwiek Sisto Widayat.
“Kami baru terima suratnya. Besok, surat itu kami serahkan ke Badan Musyawarah (Bamus), kemudian akan disampaikan dalam sidang paripurna,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Senin (29/1/2018).
Setelah dibacakan dalam sidang paripurna, lanjut dia, proses seleksi akan kembali ke Bamus kemudian diserahkan ke Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang menjadi mitra BI, yakni Komisi XI DPR.
Namun, Taufik belum bisa memastikan, proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap ketiga calon itu akan dilangsungkan.
“Sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009, ketiga nama yang diusulkan akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR. Setelah tahapan itu selesai, Deputi Gubernur BI yang mendapat persetujuan DPR akan diangkat dan ditetapkan Keputusan Presiden (Kepres),” kata Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Keuangan itu.
Diketahui, ketiga nama yang diusulkan Presiden merupakan pejabat senior BI yang mempunyai pengalaman luas di bidang moneter.
Saat ini, Dody Waluyo menjabat Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter.
Dody juga pernah mengikuti fit and proper test untuk menjadi Deputi Gubernur BI pada akhir 2016.
Namun, Komisi XI lebih memilih Sugeng sebagai Deputi Gubernur BI bidang Sistem Pembayaran.
Sementara, Doddy Zulverdi menjabat sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI sejak 2015.
Peraih gelar Master dari Columbia University itu sudah 20 tahun bertugas di departemen yang membidangi kebijakan moneter.
Terakhir, Wiwiek Sisto Widayat merupakan Kepala Perwakilan BI Jawa Barat.
Peraih gelar Master di Swinburne University ini berkarir di BI sejak 1993 dan pernah bertugas sebagai Kepala Grup Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.