Irigasi untuk proyek cetak sawah di Manokwari, Papua Barat, harus segera dibenahi agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pembenahan irigasi tidak hanya menyangkut infrastrukturnya, tapi kandungan zat besi yang tinggi pada air irigasi harus jadi perhatian.
"Kalau targetnya hanya mencetak sawah saja sudah bisa dikatakan berhasil. Tapi untuk jangka panjang masih harus ada upaya dari pemerintah pusat menaikkan produksi. Yang paling penting adalah irigasi dibenahi agar produktivitasnya naik," demikian diungkap anggota Komisi IV DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti di Manokwari, Kamis (15/2/2018).
Irigasi sangat penting bagi pengadaan sawah. Saat ini, irigasi untuk proyek cetak sawah di Manokwari memang dalam pembenahan, baik saluran primer maupun tersiernya. Kandungan zat besi pada air irigasi juga kurang baik bagi budidaya padi. Pemerintah pusat mesti segera turun tangan mengerahkan kementerian terkait untuk melakukan pembenahan demi peningkatan produktivitas padi. Proyek cetak sawah ini berada di Desa Boysubur, Distrik Masni, Manokwari.
Selain itu, sambung politisi PDI Perjuangan ini, kadar asam tanah di lokasi cetak sawah juga sangat tinggi. Ini jadi masalah lain yang dikeluhkan para petani setempat. Agustina berharap Kementerian Pertanian turun tangan dengan mendistribusikan kapur untuk menurunkan kadar asam tanah.
"Tanah di situ tingkat keasamannya tinggi. Tingkat keasaman yang tinggi tidak ramah terhadap tanaman padi. Litbang dan Bapeda, Kementerian Pertanian harus segera turun," tuturnya.
Pada bagian lain, ia menyorot pula keberadaan para petani transmigran dari Jawa yang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para petani lokal. Katanya, petani lokal yang terbiasa berpindah lahan, harus diajak konsentrasi di saru lahan saja seperti dilakukan petani transmigran.