Bamsoet Minta Kemenkes Atasi 746 Anak Penderita TBC di Surabaya Secara Serius

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Komisi IX DPR mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit TBC yang terjadi pada 746 anak penderita penyakit menular Tuberkulosis (TBC) di Surabaya.

Pencegahan itu seperti meningkatkan upaya penemuan kasus TBC baru melalui penerapan dan penguatan jejaring layanan TBC pemerintah dan swasta berbasis Kabupaten/Kota.

"Menerapkan wajib lapor (mandatory notification) bagi semua layanan yang mengobati TBC dalam memetakan dan mengurangi masalah kasus TBC yang tidak terlaporkan, guna memutus rantai penularan di masyarakat," ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Komisi IX  DPR yang membidangi kesehatan harus mendorong Kemenkes RI bersama Dinkes untuk melakukan vaksinasi BCG kepada anak, terutama pada usia bayi baru lahir secara fokus dan menyeluruh guna melindungi bayi dari infeksi TBC, mengingat kasus TBC di Indonesia mencapai 300.000 orang setiap tahunnya.

"Kita meminta pemerintah untuk terus fokus menerapkan sistem Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) dalam penanggulangan TBC, serta mendukung ketersediaan Obat Anti TBC sesuai dengan Surat Keputusan nomor 1190/Menkes/SK/2004 tentang Pemberian Gratis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat Anti Retro Viral (ARV) untuk HIV/AIDS," ujar Politikus Golkar itu.

Selain itu kata Bamsoet, Kemenkes harus melakukan edukasi dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan dan cara-cara pemberantasan serta manfaat penegakan diagnosa dini.

"Mengimbau semua pihak, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mensosialisasikan gerakan imunisasi BCG dan gerakan TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh) TBC sebagai upaya pencegahan dan pengendalian TBC," pungkasnya.