Fahri Hamzah menuding Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang menyapu bersih loyalis eks presiden PKS, Anis Matta, yang hendak maju di Pilpres 2019. Wasekjen PKS Abdul Hakim menepis tudingan tersebut.
Abdul mengatakan tidak ada pemecatan seperti yang ditudingkan oleh Fahri. Ia menuturkan, partainya sedang melakukan optimalisasi peran.
"Tidak ada pemecatan, (hanya) tour of duty, optimalisasi peran," kata Abdul saat dihubungi, Jumat (6/4/2018).
PKS diketahui telah memberhentikan sejumlah pengurus PKS di daerah, terakhir Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumatera Selatan Erza Saladin. Abdul menyebut Erza mendapat penugasan baru sebagai pengurus DPP PKS.
"Saudara Erza mendapatkan penugasan baru di DPP, di departemen pemenangan pemilu wilayah dakwah Sumbagsel," sebutnya.
Abdul kemudian menegaskan pemberhentian sejumlah pengurus PKS daerah tersebut tidak ada kaitannya dengan dukung-mendukung terhadap pihak-pihak di internal partai. Itu menurutnya telah sesuai dengan ketentuan AD/ART PKS.
"Tidak ada kaitan dengan dukung-mendukung seseorang. Kepemimpinan di PKS menurut AD/ART kolektif kolegial, tour of duty, memperkokoh team work. Prosesnya sudah dilakukan secara berjenjang sesuai AD/ART partai," tutur Abdul.
Sebelumnya Fahri Hamzah, membuat pengakuan yang menggegerkan. Fahri menuding partai besutan Sohibul Iman itu sedang menyapu bersih loyalis Anis Matta, eks presiden PKS, yang hendak maju di Pilpres 2019.
"Ada pembersihan (loyalis Anis Matta) tapi begitu, metodenya nggak terbuka. Jadi orang dipecat-pecat gitu," kata Fahri Hamzah ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4).
Fahri juga mengungkapkan pemecatan yang dilakukan terhadap kader PKS di Sumatera Selatan Erza Saladin melalui akun Twitternya. Fahri menyebut Erza mendadak dipecat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
"Yang paling akhir adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumatera Selatan Ustadz Erza Saladin yang saya kenal baik sejak lama. Orang yang santun, baik, giat dan penuh dedikasi. Beliau dicintai dan dihormati kader," cerita Fahri Hamzah lewat Twitter.