Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku sedih melihat capaian PKS di Jawa Barat yang mengalami kemerosotan.
Capaian ini berkaitan dengan elektabilitas pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) yang didukung PKS di Pilkada Jawa Barat 2018.
Dalam hasil survei teranyar yang dirilis Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Minggu (15/4), pasangan yang didukung PKS dan Gerindra itu hanya mendapat elektabilitas 8,2 persen. Elaktabilitas itu jauh di bawah pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang berada di puncak dengan 43,2 persen dan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 39,3 persen.
Fahri sedih lantaran kemerosotan itu dicapai saat PKS justru tengah berkuasa di Jabar. Padahal saat memenangkan pasangan Ahmad Heryawan (Aher) dan Deddy Mizwar (Demiz) justru diraih saat PKS tengah mengalami krisis usai Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersangkut kasus korupsi.
"Sedih mendengar capaian PKS di Jawa Barat agak merosot. Suatu yang dapat kita pertahankan pada saat krisis justru nampak akan gagal dipertahankan pada saat kita berkuasa. Aher-Demiz kita menangkan justru saat pimpinan partai dalam tuduhan korupsi," kenangnya dalam akun Twitter @fahrihamzah, Senin (16/4).
"Pilkada Jabar dimenangkan dalam suasana kepercayaan diri yang hancur. Dede-Lex dan Rieke-Teten sangat kuat dan populer. Alhamdulillah," sambung Fahri.
Dia menyebut bahwa saat itu, kader PKS memiliki motivasi yang tinggi karena dipimpin oleh seorang pemimpin yang bisa mengelola krisis.
"Mengutip almarhum Taufik Ridho (mantan Sekjen PKS), (kader berhasil) mengubah musibah jadi anugerah," tutupnya.