Nahdlatul Ulama diimbau tidak terpecah gara-gara Pilpres 2019. Belakangan terasa kuat Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersaing agar dipilih Jokowi sebagai cawapres.
"NU jangan jadi terkotak-kotak karena pertarungan Cak Imin dan Gus Romi," kata Ketua Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Rahmat Himran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/4).
Rahmat mengatakan saat ini nampak betul kader PPP dan PKB saling menggunjing satu sama lain. Bahkan keduanya telah perang baliho yang menghiasi kota-kota besar di Indonesia.
Ia menganggap wajar jika di kedua kubu yang sama-sama mengklaim sebagai garis NU menonjolkan kelebihan ketuanya masing-masing.
"Namanya dalam dinamika politik wajar jika masing-masing bilang ketuanya paling bagus, cuma nanti harus tetap legowo siapa yang dipilih Jokowi," imbuhnya.
Sambung dia, alasan Jokowi mengambil pendampingnya dari garis NU sangat kuat mengingat ormas yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari memiliki jumlah massa yang riil.
"Sekarang kembalikan ke Jokowi mau ngambil Cak Imin atau Gus Romy," pungkasnya.