Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengaku bangga pada wanita Indonesia yang selalu berperan menjadi Ibu Bangsa yang menumbuhkembangkan semangat kebangsaan. Wanita Indonesia juga telah menjadi jantung pertahanan dalam menjaga keberlangsungan masa depan bangsa.
“Wanita Indonesia tak boleh hanya berperan sebagai substitusi saja, melainkan harus menjadi pemain inti. Semakin aktif wanita Indonesia di berbagai dimensi kehidupan, menandakan bangsa kita semakin menggeliat,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, saat menerima Pengurus Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di ruang kerjanya, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Golkar itu mengapresiasi dan menaruh harapan besar terhadap Kowani. Pasalnya, sebagai gabungan dari 91 organisasi wanita tingkat nasional, dengan jumlah anggota tidak kurang dari 50 juta, Kowani telah menjadi aset berharga bangsa dan negara.
“Saya mendukung rencana Kowani menggelar Rembuk Nasional. Kita akan bantu memfasilitasi seribu organisasi perempuan yang akan menjadi peserta kegiatan tersebut. Saya yakin hasil Rembuk Nasional ini akan memberdayakan wanita Indonesia menjadi pemain inti dalam pembangunan NKRI,” tutur Bamsoet.
Bamsoet juga mendorong Kowani agar bisa memacu para wanita Indonesia melek teknologi dan digitalisasi. Di era Revolusi Industri 4.0, pemanfaatan teknologi informasi memainkan peranan yang sangat besar dalam berbagai dimensi kehidupan.
“Sosok wanita yang kental dengan kemampuan kreatifitas dan inovasi bisa memberikan warna lain dalam perkembangan dan konsolidasi bangsa di jaman now. Mengingat besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang sangat besar, kaum wanita harus aktif memanfaatkannya dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik," ujar Bamsoet.
Penelitian terbaru dari We Are Social dan Hootsuite yang dilaporkan pada Januari 2018, mengungkapkan dari 265,4 juta penduduk Indonesia, penetrasi pengguna internetnya mencapai 132,7 juta pengguna. Sekitar 130 juta diantaranya aktif di berbagai media sosial mulai dari Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter. Jumlah yang sangat luar biasa ini harus bisa dikapitalisasi dan dimanfaatkan.
“Kowani harus memacu para anggotanya maupun wanita Indonesia umumnya agar bisa mengelola media sosial secara baik. Bisa untuk berbisnis, maupun sebagai media penyebaran ide dan gagasan. Sudah waktunya wanita Indonesia ikut menjadi influencer dan trendsetter,” pungkas Bamsoet.