Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut ada disinformasi yang diterima Presiden Joko Widodo terkait hambatan penyelesaian RUU Terorisme. Fadli meminta Jokowi tak menyebar hoax. Hanura malah meminta Fadli berhenti ngomong melantur.
"Hayo dong Zon, kita paripurnakan RUU Terorisme tersebut pada masa sidang ini. Jangan hanya ngoceh melulu," ujar Ketua Fraksi Hanura DPR Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Rabu (16/5/2018).
Senada dengan Inas, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago meminta Fadli tak banyak omong. Itu karena menurutnya masyarakat bisa menilai arah dari isi ucapan Fadli.
"Makin banyak ngomong, makin rakyat makin tahu ke mana arahnya," ucap Irma.
Fadli Zon mengatakan rencana Presiden Joko Widodo menerbitkan perppu atas UU No 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme tidak tepat. Menurut Fadli, Jokowi menerima informasi yang salah soal pembahasan RUU Terorisme di DPR.
Fadli menjelaskan lambatnya pembahasan RUU Terorisme juga disebabkan oleh pemerintah. Ia menyebut pemerintahlah yang berulang kali meminta penundaan terhadap pembahasan RUU Terorisme.
"Presiden jangan menyebarkan hoax, seolah-olah itu dari DPR. Itu info yang masuk kepada presiden info yang salah. Dan itu harus dikoreksi," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5).