Alfian Tanjung Bebas, Fahri Hamzah: Selama Ini yang Suka Ceramah Ngawur Itu Pejabat Bukan Ulama

sumber berita , 31-05-2018

Muhammad Alfian Tanjung divonis bebas oleh majelis hakim pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (30/5/2018).

Sebelumnya, Alfian Tanjung sempat ditahan lantaran terjerat kasus ujaran kebencian yang di ungkapkan melalui akun Twitternya.

Saat itu, Alfian Tanjung menyebut jika "PDIP 85 persen isinya kader PKI".

Menanggapi vonis bebas ini, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengatakan jika kemenangan Alfian Tanjung bisa menjadi tonggak berakhirnya kriminalisasi pada ceramah dan opini.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut isa sampaikan melalui akun Twitter @fahrihamzah yang diunggah pada Kamis (31/5/2018).

Fahri Hamzah mengatakan jika selama ini yang suka ceramah ngawur itu pejabat, bukan ustaz atau ulama.

Ia pun menyindir kenapa jika presiden ceramah ngawur tidak diadili?

Fahri menyatakan jika sebuah opini harus dibantah dengan opini dan data, bukan dikriminalisasi seperti yang terjadi pada Alfian Tanjung.

Fahri pun menggaungkan tagar #SaveAkalSehat ketika menyampaikan pernyataannya, berikut selengkapnya:

"Semoga kemenangan #AlfianTanjung menjadi tonggak berakhirnya kriminalisasi kepada ceramah dan opini...

opini harusnya dijawab opini, data dilawan pakai data. Menjadi bahaya apabila semua dilawan pakai polisi dan aparat negara. #SaveAkalSehat

Selama ini yg suka ceramah ngawur itu pejabat... bukan Ustadz dan ulama...

kenapa kalau presiden ngawur ceramahnya Gak diadili? Atau menteri, Atau ketua umum partai? Atau yg lain yg sdh dilapor tapi bebas?

Kenapa yg dituduh hate Speech cuman ulama? #StopAdiliCeramah

Percayalah, yang sedang terjadi ini adalah kegalauan dan kegamangan pemimpin menghadapi demokrasi dan kebebasan.

Gak tahu caranya! Serahkan ke orang yang ngerti cara hadapi demokrasi dan kebebasan rakyat. Gampang kok... #StopAdiliCeramah

Unsur kejahatan dalam kata2 itu pada dasarnya sulit di-kriminalisasi.

Sebab itu bisa menabrak kebebasan berbicara yang sedang tumbuh.

Kita tahu batas kata-kata.

Tapi saya setuju, agar menyerang agama, dan semua yg suci layak kriminalisasi, termasuk menyerang SARA.

Mari kita biasakan berpikir rasional, termasuk untuk menangkap rasa yang membuat orang marah dan tersinggung. 

Sebab itu ada dan manusiawi.

Tapi waspadalah jika nanti negara sibuk memeriksa omongan orang dan mengadilinya seriap saat. #StopAdiliCeramah

#AlfianTanjung setahu saya, dia menuduh ada partai yang kadernya komunis.

Sementara komunis itu dilarang di sini.

Harusnya itu dijawab aja dengan data.

Sebab parpol sebagai lembaga semi Publik punya tugas penerangan yang besar. #SaveAkalSehat

Sama dengan jika kita menuduh, ada partai isinya koruptor atau teroris, buktikan aja.

Gak usah lapor polisi. Sebab dalam politik, tuduhan itu rutin.

Tugas rutin politisi adalah menjawab fitnah. Ini menyehatkan ruang publik. #StopAdiliCeramah

Saya juga sedih waktu Ahmad Dhani diadili karena nulis twitter, “pendukung penista agama layak diludahi”.

Tulisan itu memang kurang sopan. Tapi penista agama memang kriminal.

Sama dengan bilang,” pendukung koruptor/teroris layak diludahi”. Apa yg salah? #SaveAkalSehat

Kita sepakat dengan apa yang sudah di-legislasi tapi jika semua dianggap ujaran kebencian.

Maka Bisa2 mempersoalkan UU yang ada secara ilmiah nanti dianggap kebencian.

Padahal itulah cara hidup berkembang. Itulah dunia kita. #SaveAkalSehat

Kita harus bisa mencari cara mencegah kebencian menjadi wabah tapi pada saat yang sama jangan biarkan kebebasan orang untuk berbicara dan berpendapat menghadapi tembok besar.

Sebab kebencian dan belenggu Sama2 jahat. #SaveAkalSehat

Kita layak cemas karena belenggu telah menjalar ke banyak tempat, termasuk mimbar rumah ibadah dan kampus.

Hal itu juga justru menebarkan perasaan saling membenci karena itu semua dikaitkan dengan Islam. Coba cek deh. #StopIslamophobia

Tapi entahlah,

Karena saya juga khawatir,

Kita sebetulnya lebih gandrung dengan ketidakbebasan, kita senang hidup dalam sangkar. 

Padahal burung pun mengeluh. Kecuali burung beo. #SaveAkalSehat," tulis Fahri Hamzah.

Diposting 31-05-2018.

Dia dalam berita ini...

Fahri Hamzah

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Barat