SEKRETARIS Jendral Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Asrul Sani menuturkan jika melihat sejak era reformasi keterwakilan umat khsusnya Islam dalam pemerintahan selalu terakomodir. Hal tersebut dapat dilihat dari fakta sejarah tokoh-tokoh yang duduk menjabat sebagai pemimpin bangsa sejak era reformasi hingga kini.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menanggapi adanya statment dari Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak yang mengatakan teterwakilan Umat Islam di dalam pemerintahan tidak pernah terakomodir sehingga merekomedasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai pendamping Prabowo.
Melihat fakta sejarah kepemimpinan nasional semenjak era reformasi dimulai. Ketika Gus Dur-Mega, Mega-Hamzah, SBY-JK, Jokowi-JK apa sosok-sosok seerti Gus Dur, Hamzah Haz, JK itu bukan sosok perwakilan umat. Lalu siapa yg dia maksud dengan orang yang merepresentasikan ummat itu," ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Senin (30/7).
Dirinya menuturkan sosok Jusuf Kalla yang saat ini berada didalam pemerintahan Joko Widodo itu merupakan representasi umat Islam. Sebab JK sendiri merupakn Ketum Dewan Masjid, Mustasyar PBNU, mantan Ketua Presidium Kahmi yang kesemuanya merupakan lembaga dan organisasi berbasi Islam.
Ia pun menilai bahwa statment tersebut muncul dikarenakan masih adanya pemahaman kepentingan kelompok tertentu saja. Untuk itu dirinya mendorong agar pemahaman terkait ulama sertabl representasi umat Islam janang dipersepsikan secara sempit.
"Janganlah menyempitkan ulama itu hanya kalau sosoknya cocok dengan kelompoknya. Apalagi kelompok ini belum membuktikan kekuatannya dalam Pemilu," ungkapnya.
Ia pun menuturkan pihaknya telah memiliki cara dalam meredam potensi politisasi terhadap sentimen agama jelang Pilpres 2019 mendatang. Cara tersebut menurutnya ialah dengan menyebarluaskan ajaran Islam Rahmatan lil Alamin, yakni Islam yang mengajak semua manusia untuk saling menghargai adanya perbedaan.
"PPP akan terus menyampaikan ajaran Islam rahmatan lil alamin, yakni Islam yang mengajak semua manusia termasuk yang berbeda agama untuk tidak saling menjadikan perbedaannya sebagai pemecah belah dan permusuhan. Dengan ajaran inilah maka sentimen keagamaan yang keluar jalur yang wajar akan kami luruskan," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak mengatakan teterwakilan Umat Islam di dalam pemerintahan tidak pernah terakomodir sehingga merekomedasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai pendamping Prabowo.
"Di pemerintahan yang sekarang belum tampak keterwakilan Islam itu," ujarnya di Hotel Menara Penisula, Jakarta, Minggu, (29/7).