DPR: Mentan Kerja Fokus Dengan Hasil Nyata

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dinilai fokus mewujudkan swawembada pangan untuk sejumlah komoditas dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Iya kerjanya fokus dan tuntas menyelesaikan masalah mendasar. Era pertanian saat ini hasilnya kelihatan," jelas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi saat memimpin kunjungan kerja di Kabupaten Kendal, Senin (30/7).

Menurutnya, keberhasilan Amran selama dua tahun terakhir di saat hari besar keagamaan menjaga pasokan pangan cukup dan menjaga harga stabil perlu diapresiasi. Pasalnya, hal semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya.

"Produksi pangan juga meningkat karena dibangun infrastruktur irigasi, lahan, alat alat pertanian. Juga benih, pupuk dibenahi. Ada terobosan asuransi pertanian dan menyelesaikan masalah tata niaga pangan. Bentuk bentuk perlindungan petani seperti ini perlu terus ditingkatkan," terang Viva Yoga.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi IV Fadholi. Menurutnya, agar pertanian lebih maju maka untuk Kabupaten Kendal perlu dilakukan pengembangan kopi dengan pendampingan pengolahan pasca panen, di samping aspek bibit dan budidaya.

"Buah buahan jambu biji juga potensial untuk dikembangkan hingga industri hilir dan pasarnya,"  ucapnya.

Sementara, anggota Komisi IV Agung Widiantoro mengaku sangat mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi cabai. 

"Ini prestasi luar biasa dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya perlu disinergikan antara produksi dengan tataniaga, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan BUMN terkait," ujarnya.

Lanjutnya, pola pertanaman cabai di Kendal perlu dicontoh daerah lain, terutama di luar Jawa supaya lebih berkembang. 

"Saya akui Kementerian Pertanian sudah bagus kerjanya. Jangan sampai kerja keras petani tidak diimbangi dengan harga yang layak," ungkap Agung.

Keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antar pulau menjadi perhatian khusus Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi. Yang mana, program 2018 hingga dua tahun ke depan adalah fokus membangun kawasan cabai, bawang merah, bawang putih di masing-masing pulau sehingga mampu mandiri memasok wilayah masing masing.

Pada kawasan eksisting saat ini sudah pada tahapan fokus pada hilirisasi, sedangkan kawasan di luar Jawa masih menangani aspek hulu dan onfarm.

Data Kementan menyebutkan produksi bawang merah nasioanal 2017 sebesar 1,47 juta ton surplus dari kebutuhan konsumsi 1,25 juta ton. Sedangkan produksi aneka cabai 2,4 juta ton surplus dibandingkan konsumsi 1,97 juta ton.

Luas panen bawang merah 2017 di Jawa Tengah 51.155 hektare dengan produksi 476.337 ton, sedangkan panen cabai 52.008 hektare dengan produksi 343.710 ton.

Luas panen bawang merah 2017 di Kabupaten Kendal 3.444 hektare dengan produksi 31.886 ton, sedangkan panen cabai 847 hektare dengan produksi 5.996 ton.

Indonesia sejak 2016 sudah metutup impor cabai segar dan bawang merah, malah 2017 sudah ekspor cabai 8.624 ton dan bawang merah 7.750 ton. Berdasarkan data dan informasi terlihat ekspor bawang merah 2018 akan naik sekitar dua kali lipat.

Diposting 31-07-2018.

Mereka dalam berita ini...

Viva Yoga Mauladi

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Timur X

Fadholi

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah I

Agung Widyantoro

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah IX