Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani turut menghadiri launching Program Rumah Pemilu Kompas yang dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Launching Program Rumah Pemilu dilakukan dalam acara talk show Rosi di Studio Kompas TV Jakarta, Kamis malam (2/8). Adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Pemred Kompas.com, Pemred Harian Kompas, Pemred Kompas TV dan Pemimpin Umum Kompas Gramedia meresmikannya. Rumah Pemilu merupakan program kolaborasi Harian Kompas, KompasTV, dan Kompas.com.
Peresmian Program Rumah Pemilu Kompas sendiri dilakukan disela-sela acara Talk Show Rosi Spesial Rumah Pemilu. Setelah peresmian, Talk Show dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber anak-anak mantan Presiden Republik Indonesia.
Diantaranya, Titik Soeharto anak mantan Presiden Soeharto, Ilham Habibie anak mantan Presiden BJ Habibie, Alisa Wahid anak mantan Presiden Abdurrahman Wahid, dan Puan Maharani anak mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan itu, Rosiana Silalahi pembawa acara menanyakan bagaimana rasanya menjadi anak Presiden kepada para narasumber. Menko Puan dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sebagai anak Presiden waktu itu dijalankan dengan biasa saja.
Artinya dia tidak menginginkan adanya pengawalan dan protokoler berlebihan. Apalagi ketika sang ibu menjadi Presiden RI dirinya juga telah berkeluarga. Karena itu Menko Puan tidak ingin masa bersama keluarga terkekang oleh pengawalan dan protokoler.
Menko Puan juga menceritakan bagaimana didikan orang tuanya yang mengharuskan belajar dan menjalankan perintah agama. Orang tua juga menanamkan nilai bagaimana kaum lelaki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam segala hal.
"Orang tua saya benar-benar egaliter. Saya selalu ditekankan bahwa lelaki dan perempuan itu memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai hal. Meski begitu jika menekuni suatu profesi, harus dilakukan secara profesional," ujar Puan putri almarhum Taufiq Kiemas.
Menutup talk show, Rosi membagikan lukisan masing-masing narasumber. Dalam pesannya, Rosi menyampaikan bahwa sikap politik Presiden dan anak-anaknya boleh berbeda, namun silaturrahmi tetap harus dikedepankan. Apalagi sesaat lagi bangsa Indonesia akan melakukan pesta demokrasi Pemilu serentak 2019.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua KPK Agus Raharjo dan Ketua KPU Arief Budiman.