Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada relawannya di Pilpres 2019 mendatang, supaya tidak takut diajak berkelahi. Pidato Jokowi itu pun oleh sebagian pihak dimaknai sebagai arahan yang provokatif.
Salah satunya oleh Partai Gerindra. Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku kecewa terhadap pernyataan Jokowi tersebut.
Dia menilai, sebagai kepala negara, tidak etis bila Jokowi memberikan arahan demikian.
"Saya sangat sesalkan karena itu bukan ajakan dari pemimpin kepala negara yang mempersatukan, yang menyejukan dalam suasana tahun politik ini," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/8).
Oleh sebab itu Wakil Ketua MPR ini meminta masyarakat tetap tenang. Sehingga tidak tersulut oleh pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya, memang adanya perbedaan politik sangat wajar. "Tapi jangan kemudian perbedaan itu menyebabkan kita berantem," katanya.
Namun demikian dia berharap apa yang disampaikan Jokowi bukan maksud mengajak berkelahi sebenarnya. Sehingga di tahun politik ini bisa tenang dan damai.
"Jadi, mudah-mudahan itu yang dimaksud tapi pernyataan itu nggak gitu ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada relawannya di Pilpres 2019. Bahkan Jokowi meminta relawannya berani bertindak apabila diajak berantem oleh pihak lain.
Arahan itu disampaikan saat Jokowi berbicara di Rapat Umum Relawan Jokowi, bertempat di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).
"Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani. Tapi jangan ngajak lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi.
