Tanggapi Yunarto Wijaya, Fadli: Eneg Nggak dengan Impor Beras dan Gula? Jika Eneg Nalar Masih Sehat

sumber berita , 06-09-2018

Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon menangapi pernyataan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Awalnya, Yunarto mengaku 'eneg' melihat buzzer yang mengatakan bahwa lemahnya rupiah sebagai hal yang wajar.

Namun Yunarto lebih kesal lagi ketika ada pihak yang memanfaatkan momentum lemahnya rupiah demi kepentingan politik Pilpres 2019.

"Eneg lihat buzzer yg mengatakan bahwa kondisi pelemahan rupiah & IHSG ini sebagai hal biasa yg gak perlu dirisaukan, tapi lebih mual lihat akun yg sepertinya menikmati kondisi ini demi kepentingan politik pilpres. S*nt*loyo kalian!," kicau Yunarto, Kamis (6/9/2018).

Menanggapi kicauan tersebut, Fadli Zon lantas bertanya kepada Yunarto, apakah 'eneg' juga melihat impor beras dan impor gula di tengah kondisi perekonomian saat ini.

"Eneg nggak dengan impor beras, impor gula di saat-saat seperti sekarang? Nah kalau eneg berarti nalar masih sehat," kicau Fadli Zon, Kamis.

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso memastikan tidak akan ada impor beras hingga akhir 2018.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Buwas itu menanggapi pemberian izin impor dua juta ton beras oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Insya Allah tidak ada (impor), ya karena sekarang kan saya masih berharap mudah-mudahan serapan masyarakat terhadap beras kita banyak nih. Kalau beras banyak kan kita bisa ambil lagi, kalau enggak untuk apa," ucap dia kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Buwas mengatakan, stok beras sebanyak 2,6 juta ton yang ada di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dengan demikian, kebutuhan untuk impor masih belum perlu dilakukan saat ini dan kemungkinan besar hingga akhir tahun.

Sebelumnya, Kemendag telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.

Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.

Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton. 

Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada medio Februari dan Mei 2018.

Sementara itu, terkait izin impor tambahan satu juta ton itu, Buwas menyatakan belum direalisasikan oleh Bulog.

"Ini belum karena itu baru wacana yang akan dimungkinkan ketika menghadapi sesuatu ke depannya, maka disiapkan impor dua juta itu," kata dia. 

Diposting 06-09-2018.

Dia dalam berita ini...

Fadli Zon

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Barat V