Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Golkar Ikut-ikutan, Tiba-tiba Tolak Cawagub DKI dari PKS

RUU terkait:

Isu: Wakil Kepala Daerah,

Detik News, 19-12-2018

Partai Golkar ikut mengomentari soal penentuan Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Golkar menolak dua nama yang diajukan PKS.

"Siapa calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan datang. Judulnya kan sudah fokus kepada cocok nggak Ahmad Syaikhu dan Agung. Tanya cocoknya kepada siapa? Gitu kan? Kalau tanya kepada Golkar, Golkar nggak bisa jawab karena nggak kenal. Saya sudah diskusikan ini kepada institusi partai dan fraksi, kita nggak kenal nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, baru tahu di media," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, dalam diskusi 'Cocok Tidak Ahmad Syaikhu atau Agung Yulianto Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Apa Kata DPRD'," di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018). 

Ia menilai sejatinya hal tersebut merupakan urusan internal PKS dan Gerindra, tetapi nanti nama yang diajukan dari koalisi tersebut akan diparipurnakan di DPRD. Namun ia menilai ada dua nama yang tepat, baik dari Gerindra maupun PKS, yang cocok menjadi cawagub pengganti Sandiaga Uno, yakni M Taufik dari Gerindra dan Triwisaksana dari PKS.

"Kalau misalnya dari PKS itu atau dari Gerindra, Golkar hanya lihat dua, dari Gerindra-nya, Pak Taufik, dan PKS-nya, Triwisaksana, itu saja, selain itu nggak. Karena ada yang kita dilihat dari Golkar karena kita rasakan, kita tahu sudah jelas terbukti pengetahuannya dan kepiawaiannya memimpin kota yang besar ini dengan kebijakannya, dengan cara bagaimana memimpin di Dewan saja sudah kelihatan," ujarnya.

"Kalau dari yang disebutkan saat ini, cocok, nggak, cocok, nggak, bisa nilai. Jadi setahu saya Pak Ahmad Syaikhu itu calon wakil gubernur gagal di Jabar. Itu kan gagal mau masuk lagi ke DKI. Ini Jakarta, Bro, harus orang berkualitas, rakyat Jakarta butuh pemimpin yang punya kemampuan mendampingi Pak Anies yang konsepnya gubernur, orang yang kerja," ucapnya.

Selain itu, ia mengusulkan soal penggantian nama cawagub DKI Jakarta dilakukan seusai Pilpres 2019. Sebab, saat ini para caleg DPRD sedang sibuk mengamankan suara di daerah pemilihan masing-masing.

"Saran kami setelah dibicarakan, saran kami ya udah, habis pemilu aja deh. Ini kan kita lagi ngurusin spanduk caleg, pusing, ini sudah juga turun ke lapangan semua, DPRD-nya bergerak ke bawah berkaitan pengamanan nama suara pemilu," ungkapnya.

Proses pengusulan Wagub DKI, yaitu dari partai pengusung (Gerindra dan PKS) ke gubernur. Lalu, gubernur mengusulkan ke DPRD DKI. DPRD DKI yang terdiri dari 9 fraksi akan bermusyawarah atau voting memutuskan cawagub DKI yang telah disetor.Proses pengusulan Wagub DKI, yaitu dari partai ke gubernur. Selanjutnya, gubernur mengusulkan ke DPRD DKI. DPRD DKI yang terdiri dari 9 fraksi akan bermusyawarah atau voting memutuskan cawagub DKI yang telah disetor.

Sebelumnya, PKS sudah mengusulkan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub DKI. PKS dan Gerindra hingga saat ini belum menentukan nama Wagub DKI. Kedua partai belum sepakat terkait fit and proper test untuk menentukan dua nama yang akan diajukan ke DPRD DKI.

Diposting 21-12-2018.

Mereka dalam berita ini...

Mohamad Taufik

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

Triwisaksana

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014

M.Ashraf Ali

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2014