Wakil Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid mengutuk penyebaran hoaks 7 kontainer surat suara yang dicoblos.
Menurut Hidayat, pembuatan hoaks tersebut sangatlah tidak bertanggunjawab dan sangat meresahkan masyarakat.
"Itu kan dengan mudah dilihat bagaimana dia 'berkicau' setelah itu kemudian dia melarikan diri, setelah itu dia membuang HP dan itu semua kan dan menghapus twit-nya itu menandakan bahwa ada niatan jahat di sana," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Hidayat berharap polisi cepat memproses Bagas Bawana Putra yang menjadi tersangka pembuat dan penyebar hoaks itu. Karena apabila kasusnya dibiarkan mengambang akan merugikan kubu Prabowo-Sandi.
"Soalnya kalau dibiarkan mengambang tidak ada penyelesaiannya itu akan menjadi tuduhan negatif kepada pihak-pihak lain yang seharusnya tidak terjadi," katanya.
Hidayat mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas menolak penggunaan Hoaks dalam Pemilu 2019. Penggunaan Hoaks tidak mendiddik masyarakat dan merupakan kejahatan.
"Karena itu polisi menurut saya silakan tuntaskan sampai setuntas tuntasnya bongkar sampai selesai jangan dibiarkan mengambang menjadi faktor yang bisa digoreng kemudian jadi fitnah yang kemudian bisa digeneralisasi seolah-olah ini adalah kebijakan dari organisasi tertentu apalagi itu kalau dikaitkan dengan badan pemenangan nasional," pungkasnya.
