Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (BEM Unila) yang mengaku memiliki agenda Gerakan Kawal Pemilu.
HNW pun mendukung gerakan tersebut. Sebab, menurutnya masih banyak masyarakat yang belum sadar dan memahami pemilu.
"Kami mendukung edukasi, advokasi, dan pengawasan pemilu yang dilakukan mahasiswa," kata HNW dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019). "Ada banyak pemilu dan rakyat perlu diingatkan," sambungnya.
Ia pun berharap edukasi yang dilakukan mahasiswa akan mampu membantu menyadarkan masyarakat agar memaksimalkan peran dalam pemilu. Sebab pilihan yang dilakukan menentukan masa depan bangsa.
HNW juga menjelaskan memilih presiden yang bagus itu penting, namun tugas dan wewenangnya tidak boleh dibiarkan. Oleh karena itu harus ada check and balance dari wakil rakyat.
"Untuk itu harus ada kontrol dari wakil rakyat yang terukur dan teruji," paparnya.
Lebih lanjut, ia menaruh harapan kepada mahasiswa untuk ikut mengawal dan mengawasi perhitungan suara yang ada, agar pemilu yang berlangsung benar-benar Luber dan Jurdil.
Menurutnya, Gerakan Kawal Pemilu lewat edukasi, advokasi, dan pengawasan memerlukan banyak waktu dan tenaga.
Untuk itu, ia pun membenarkan bahwa BEM se-Indonesia melakukan kerja sama dengan lembaga mahasiswa dan pemuda lainnya.
"Juga dengan organisasi masa lainnya," tambah politisi senior PKS itu.
Bagi HNW, sudah seharusnya mahasiswa terlibat aktif dalam agenda kebangsaan. Apalagi saat ini jumlah pemuda populasinya sangat tinggi yang kelak akan menjadi bonus demografi.
Sebagai bonus dengan panen tenaga kerja dari kalangan generasi muda, maka mereka harus menunjukkan kegiatan dan aktivitas yang positif dan berkontribusi pada bangsa dan negara. Untuk menciptakan generasi muda seperti itu MPR pun melakukan sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"MPR tak akan membiarkan generasi muda menyimpang dari tujuan bangsa ini didirikan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua BEM Unila Fajar Agung Pangestu mengatakan alam Gerakan Kawal Pemilu mereka akan mengadakan edukasi, advokasi, dan pengawasan.
"Dalam gerakan ini kami mendorong masyarakat jangan golput atau tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Fajar.
Fajar juga menjelaskan akan menyasar kaum disabilitas. Mereka mengedukasi bagaimana orang tunarungu, tunanetra, dan tuna lainnya bisa memilih pada 17 April 2019 mendatang.
Menurutnya, dalam gerakan yang dilakukan, mereka menjalin kerja sama dengan BEM Seluruh Indonesia dan organisasi mahasiswa serta pemuda lainnya.
