Jumat sebagai hari baik, dipilih Dr. Ir. Abdullah Puteh M.Si. bersama Sayed Mustafa Usab Al-Idroes untuk menyerahkan syarat dukungan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh yang maju melalui jalur independen pada Pilkada 2017.
Syarat dukungan tersebut, berupa fotokopi KTP para pendukung “pasangan timur barat” ini diserahkan Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa ke Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Jumat (5/8) kemarin, diterima ketuanya, Ridwan Hadi SH.
Menurut Bang Lah--sapaan akrab Abdullah Puteh--ia mencalon bersama Sayed Mustafa sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022 karena merasa terpanggil untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Pernyataan itu disampaikan Bang Lah di Media Center KIP Aceh setelah menyerahkan syarat dukungan pencalonan. “Kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Aceh. Masyarakatlah yang menilai.”
Ia nyatakan pencalonan tersebut mendapat respons positif. “Buktinya, pengumpulan dukungan berjalan lancar,” kata Bang Lah.
Syarat dukungan berupa fotokopi KTP yang diserahkan Bang Lah-Sayed Mustafa kemarin 188.459, melebihi dari syarat yang ditentukan, yakni 153.044 lembar.
Sebelum menyerahkan syarat dukungan, Bang Lah dan Sayed konvoi menggunakan belasan becak mesin dan sejumlah mobil bak terbuka dari Taman Ratu Safiatuddin ke Asrama Haji Banda Aceh. Setelah itu, didampingi ratusan pendukung, mereka berjalan kaki ke KIP Aceh.
Gubernur Aceh periode 2000-2005 itu mengaku sedih. “Hari ini kami sedih melihat kondisi masyarakat Aceh. Dana otonomi khusus melimpah, tapi tak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Aceh malah masih termiskin di Sumatera,” kata Bang Lah.
Atas dasar itu, ia kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur Aceh. Bang Lah juga mengharapkan dipercaya masyarakat untuk mengubah Aceh menjadi lebih baik lagi. “Inilah keterpanggilan jiwa kami sehingga mencalonkan diri. Kami ingin membangun Aceh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” kata Bang Lah.
Jika terpilih nanti, pasangan Bang Lah dan Sayed akan memfokuskan pembangunan sektor pertanian. Sebab, 70% penduduk Aceh petani.
“Kami bertekad mengubah nasib petani secepatnya. Kami akan alokasikan anggaran yang berpihak ke sektor pertanian,” imbuhnya.
“Tim kami sudah tak sabar menanti perubahan itu, karena itu menyangkut hajat hidup dan martabat rakyat Aceh,” ucap Bang Lah.