Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Dinas Kesehatan DIY Sosialisasikan Gerakan Hidup Sehat di Kulon Progo

sumber berita , 07-02-2019

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi momok bagi kesehatan masyarakat modern saat ini.

Hal itu sebetulnya bsia dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DIY, dr Veronika Nur Hardiyarti mengatakan ada perubahan pola penjangkitan penyakit di tengah masyarakat saat ini.

Jika dulunya warga lebih banyak terserang penyakit menular, mereka kini justru didera berbagai jenis penyakit tidak menular (PTM).

Di antaranya stroke, diabetes melitus, jantung, asma, kanker, dan lainnya.

Yogyakarta disebutnya termasuk dalam daftar teratas kota di Indonesia dengan riwayat PTM cukup tinggi di masyarakatnya.

Kondisi itu menurutnya tak lepas dari pola hidup masyarakat yang kurang menerapkan PHBS, di antaranya jarang beraktivitas fisik, kebiasaan merokokdan mengonsumsi minuman beralkohol, kurang konsumsi buah dan sayur, dan lainnya.

Ditambah, sebagian masyarakat kurang menyadari pentingnya cek kesehatan berkala seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, dan lainnya.

"Tujuh dari 10 persen pasien PTM itu tidak tahu dirinya sakit karena tidak pernah mengecek kondisi tubuhnya,"kata Veronika saat ditemui Tribunjogja.com dalam Sosialisasi Gerakan Hidup Sehat (Germas) di Balai Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (7/2/2019).

Germas disebutnya digelar dengan tujuan menciptakan masyarakat yang tetap sehat dan produktif sehingga bisa mencegah munculnya penyakit.

Apalagi, kebanyakan jenis PTM sebetulnya bisa dicegah dengan menghindari faktor risikonya.

Hal itu lebih efektif ketimbang pengobatan yang membutuhkan banyak biaya.

Veronika mengatakan, Germas dimulai dari diri masyarakat itu sendiri.

Selain kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, banyak langkah sederhana dan aplikatif yang bisa dipraktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Di antaranya, cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban sehat, tidak merokok maupun meludah sembarangan, memerhatikan etika batuk, hingga memberantas sarang nyamuk.

Asupan gizi seimbang juga menjadi faktor penting dalam menjaga kebugaran tubuh dan mencegah munculnya penyakit.

Ini bisa dilakukan antara lain dengan mengonsumsi makanan bergizi dengan menu beragam, mengurangi jeis makanan berlemak dan tinggi serat, serta menjaga asupan kalori sesuai kebutuhan.

Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah serta cukup air putih juga bermanfaat besar bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Batasi juga penggunaan garam dan gula.

Sehari, tidak lebih dari 4 sendok makan (sdm) gula, 1 sdm natrium, dan 5 sdm lemak atau minyak.

"Ini mungkin gampang diucapkan namun susah dilakukan. Bagaimanapun, semuanya harus dimulai dari diri sendiri. Yogyakarta memang istimewa tapi kita berharap bukan istimewa untuk urusan penyakitnya," kata Veronika.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi D DPRD DIY, Nandar Winoro mengatakan, menjaga kesehatan fisik sama pentingnya dengan menjaga kesehatan akal dan hati.

Untuk kesehatan fisik, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dengans elalu mengonsumsi makanan sehat dan baik seperti tidak mengandung pemanis buatan, pewarna, maupun zat pengawet.

Selain itu disertai istirahat cukup untuk merehabilitasi kondisi tubuh serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Hindari juga hal-hal yang berdampak buruk pada tubuh seperti rokok. Segera berobat ketika sakit dan jangan menundanya,"kata Nandar.

Diposting 11-02-2019.

Dia dalam berita ini...

Nandar Winoro

Caleg DPR-RI 2019-2024
DI Yogyakarta