Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Utut Adianto menegaskan, mahasiswa sebagai generasi penerus intelektual, harus terlibat aktif dalam memajukan bangsa. Karena merekalah yang nantinya akan menggantikan generasi yang memimpin saat ini, untuk maju menjadi pemimpin bangsa ke depannya.
Hal itu dikatakan Utut di hadapan 500 peserta Parlemen Kampus dari Universitas Negeri Manado, Universitas Samratulangi, Institut Agama Islam Negeri manado, Universitas Kristen Tomohon, Uviversitas Katolik De la Sale, Politeknik Negeri Manado dan Sekolah Tinggi Manajemen Basis Bitung, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Utara, Manado, Sulut, Rabu (27/2/2019).
“Kegiatan Parlemen Kampus ini sangat penting sebagai pendidikan politik berkelanjutan bagi mahasiswa yang mampu memperbarui mindset nilai-nilai terkini yang berkarakter dan beradab, sesuai kebhinekaan bangsa,” kata politisi PDI-Perjuangan dan daerah pemilihan Jawa Tengah VII itu.
Parlemen Kampus 2019 yang mengambil tema “Pemilu Serentak 2019: Dinamika, Tantangan dan Harapan” ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Anggota Komisi IV DPR RI Djenri Alting Keintjem (F-PDI Perjuangan/dapil Sulut), Ketua DPRD Manado Andrei Angouw, Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Julyeta Runtuwene, dan Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengapresiasi Parlemen Kampus yang dapat memberi pencerahan kepada mahasiswa tentang mekanisme kerja DPR dan sistem politik ketatanegaraan, sehingga mempertebal rasa kebangsaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengingatkan pentingnya generasi muda mempelajari ilmu politik, karena di zaman yang semakin berkembang ini ilmu yang dimiliki harus diperbarui.
“Politik memiliki manfaat sebagai ilmu, politik sebagai substansial dan politik sebagai alat. Dan saya berterimakasih kepada DPR RI sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa di Sulut untuk mendapatkan ilmu legislatif melalui Parlemen Kampus,” apresiasi Wagub Steven.
Sementara itu, Rektor Unima Julyeta Runtuwene mengatakan, dengan Parlemen Kampus ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi dapat berkomunikasi dengan Pimpinan dan Anggota DPR RI dan mempraktekkan simulai persidangan. Sehingga meningkatkan wawasan obyektif, cara berpikir serta memahami tugas dan fungsi DPR RI. Ia berharap mahasiswa siap dan mampu duduk di parlemen dan berkarya membangun Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berharap Parlemen Kampus 2019 di Manado ini dapat memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi para mahasiswa, guna mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin bangsa di masa depan.
Parlemen Kampus diselenggarakan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulut, DPRD Provinsi Sulut, dan Universitas Negeri Manado. Acara yang berlangsung pada Rabu-Kamis, 27-28 Februari 2019 ini dimulai dengan pengenalan mekanisme kerja DPR RI, tata cara persidangan dan pengambilan keputusan di DPR RI, sedangkan hari ke dua digelar simulasi persidangan DPR RI.
Mahasiswa dituntut berpikir dan bertindak adil, berpikir logis, rasional dan intelek dalam menyikapi berita dan informasi, sehingga dapat mengambil keputusan. Mahasiswa akan simulasi bertugas sebagai Anggota DPR RI, mulai dari agenda persidangan, pembahasan daftar inventarisasi masalah suatu Rancangan Undang-Undang (RUU) dari pemerintah maupun DPR RI dan melakukan lobi-lobi politik di DPR RI. Sehingga tidak men-judge ujungnya saja, tetapi mengetahui framework dan memahami proses dari hulu sampai ujungnya.