Anggota Komisi II DPR RI Andi Mariattang yakin penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Provinsi Sulawesi Selatan akan bekerja secara maksimal dalam mensukseskan ajang pesta demokrasi lima tahunan bagi rakyat Indonesia itu. Diakuinya, Pemilu yang digelar 17 April 2019 mendatang ini terasa lebih berat, karena digelar secara serentak.
“Pemilu saat ini memang terasa berat, karena merupakan Pemilu serentak. Berdasarkan pengalaman kami di Sulawesi Selatan, kami merasa yakin dengan kemampuan penyelenggara Pemilu di Sulawesi Selatan yang akan bekerja secara maksimal," tutur Andi disela-sela mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI ke Sulawesi Selatan, Jumat (29/3/2019).
Andi menyampaikan, masih banyak warga masyarakat Sulawesi Selatan yang sudah melakukan perekaman KTP-elektronik, tetapi KTP-el tersebut belum terbit. “Terkait hal ini, KPU sudah mengantisipasinya. Kita tentu memberikan support kepada penyelenggara Pemilu supaya semua bisa berjalan lancar,” ucap legislator Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Hal lain yang juga masih mengalami kendala yakni program Bawaslu tentang pelatihan bagi para saksi dari parpol yang akan bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Oleh karenanya kami mendorong agar Bawaslu bisa melakukan pendekatan kepada partai politik, agar mereka dapat memasukkan daftar saksinya untuk dilatih. Karena hal itu sangatlah penting," tegas Andi.
Legislator dapil Sulsel II itu mengatakan, berdasarkan beberapa laporan, Sulsel termasuk daerah yang rawan konflik Pemilu. “Saya juga berharap agar proses simulasi tentang tata cara melakukan pencoblosan dalam Pemilu bisa terus diefektifkan dan dimasifkan. Kami akan tetap terus memantau bilamana ada kekurangan-kekurangan yang terjadi di lapangan," tutupnya.
