Sejumlah wajah lama seperti Gandung Pardiman (Golkar), Idham Samawi (PDIP), Esti Wijayanti (PDIP), Hanafi Rais (PAN), Andika Pandu Puragabaya (Gerindra), mendaftar kembali menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) DPR dari Daerah Pemilihan DI Yogyakarta (dapil DIY).
Selain nama-nama petahana, juga muncul nama artis Ibu Kota Annisa Tri Hapsari mendaftar dari dapil DIY melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Sekretaris DPD Partai Gerindra DIY Dharma Setiawan memastikan, Andika Pandu Puragabaya, anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Gerindra, akan kembali bertarung pada Pileg 2019.
Pandu merupakan politisi muda kelahiran Malang, putra dari mantan Panglima TNI Djoko Santoso. Dia berhasil menjadi anggota DPR 2014-2019 setelah memperoleh 72.290 suara dari dapil DIY.
Dharma menambahkan, tokoh populer lain yang maju jadi bacaleg DPR melalui dapil DIY adalah Danang Wicaksana. Danang sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Sleman, namun kalah oleh pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun.
Sedang Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto yang juga ikut maju ke DPR, memastikan dua petahana asal dapil DIY, yakni Idham Samawi dan Esti Wijayati akan kembali ikut Pileg 2019.
Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih menjagokan Agus Sulistiyono di dapil DIY. Agus sudah dua kali jadi anggota DPR secara berturut-turut. Ia kini bertugas di Komisi VII yang membidangi urusan sumber daya mineral, riset dan teknologi, lingkungan hidup.
Sedangkan Partai Golkar, setelah pindahnya Titiek Soeharto ke Partai Berkarya, Gandung Pardiman mantan anggota DPR periode 2009-2014, kembali duduk di kursi DPR berdasarkan Pergantian Antar-Waktu (PAW) dan ikut mencalonkan diri kembali pada Pemilu 2019 mendatang.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung beberapa artis Ibu Kota, yakni Annisa Tri Hapsari, untuk maju dari dapil DIY.
Ketua DPW PAN DIY, Nazaruddin mengatakan, kebijakan itu ditentukan oleh DPP. Isteri dari Sultan Djorghi tersebut akan bersaing dengan calon petahana, sekaligus putra dari Amien Rais, yakni Hanafi Rais, serta Agung Wismawanto, warga Yogyakarta yang lama bergelut di bidang koperasi.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengusung Ustaz Iip Wijayanto yang cukup populer di masyarakat. Juga ada nama lain, Muhammad Salim, dan Zumala Eva Chandrasari.
Bacaleg Eks Koruptor
Sementara itu, nama bacaleg bermasalah masih muncul di Bantul. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul memilih tetap menerima berkas pendaftaran bacaleg dari partai politik (parpol) di Bantul meski yang bersangkutan sempat terjerat kasus pidana. Meski demikian, KPU Bantul tak menjamin berkas tersebut lolos verifikasi.
Ketua KPU Bantul, Muhammad Johan mengatakan, saat pendaftaran, semua diterima. “Semua berkas bacaleg yang diserahkan kepada kami selama dokumen terpenuhi di antaranya surat pencalonan dari parpol maupun daftar bakal calon anggota DPRD,” katanya.
Mengenai penelitian berkas bacaleg yang didaftarkan termasuk yang pernah berstatus narapidana, menurut Johan dilakukan di tahap verifikasi setelah tahapan pendaftaran selesai.
Keputusan apakah bacaleg yang pernah berstatus narapidana lolos verikasi atau tidak, akan berpegang pada peraturan yang tertera dalam Persyaratan Bakal Calon ayat 7 huruf H dan G PKPU Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota.
Seperti diketahui, di Bantul terdapat beberapa Parpol yang mendaftarkan bacaleg meskipun yang bersangkutan sempat terjerat kasus hukum. Salah satunya Partai Nasdem, yang kabarnya mendaftarkan bacaleg yang sempat terjerat dalam kasus korupsi beberapa waktu lalu.
