Anak Ketua DPRD, Abdi Toisutta yang sempat viral usai diduga melakukan tindakan pidana penganiayaan seorang remaja hingga tewas, kini dijerat pasal 354 ayat (2) KUHP.
Hukuman untuk Abdi Toisutta, yang merupakan anak Ketua DPRD Ambon tersebut diungkapkan oleh penyidik Satuan Reskrim Polresta Pulau Ambon dan PP Lease.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Sease, mengungkap bahwa Abdi Toisutta awalnya dijerat pasal 351 ayat (3).
"Awalnya tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan mengakibatkan matinya orang dan kini yang bersangkutan kembali dijerat melanggar pasal 354 ayat (2) KUHP," kata Janet Luhukay.
Atas jeratan pasal tersebut, Abdi Toisutta, putra dari Ketua DPRD Ambon itu terancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Menurut Jamet, dalam perkara ini dilakukan penambahan pasal terhadap tersangka dilakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi oleh penyidik.
"Para saksi yang dimintai keterangan penyidik ini diduga berada di TKP serta mengetahui terjadinya peristiwa pidana tersebut," ucapnya.
Janet juga mengaku bahwa proses penanganan perkara ini akan berjalan cepat, bahkan sudah dilakukan pelimpahan berkas perkara tahap satu untuk diteliti oleh jaksa.
Sebelumnya, Abdi Toisutta diketahui telah melakukan tindak pidana dugaan penganiayaan terhadap korban Rafli Rahman Sie, pada tanggal 30 Juli 2023 lalu.
Korban diduga dipukuli kepalanya oleh yang bersangkutan sebanyak tiga kali di kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake), Kecamatan Nusaniwe (Ambon).
Lokasi penganiayaan oleh anak Ketua DPRD Ambon tersebut kebetulan berada di depan rumah Brigadir Polisi Kepala Alamsyah Bakker.
Ibu dari Abdi Toisuta yaitu Elly Toisuta, seorang Ketua DPRD Ambon sempat buka suara soal kasus yang menimpa anaknya.
