Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut Intermediate Treatment Facility (ITF), atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru ada saat dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota.
Menanggapi hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakata, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pengelolaan sampah sudah ada di saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sehingga ia meluruskan pernyataan dari Anies Baswedan tersebut.
“Nanti dibuka dokumennnya, kita membangun ITF di Sunter sudah di zaman Pak Ahok dan zaman Saya sudah ditetapkan,” ujar Djarot di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/7).
Namun demikian, Djarot menjelaskan konsep itu masih belum dijalankan. Karena terbentur berbagai hal. Sehingga baru di era Anies Baswedan konsep tersebut akan dijalankan.
“Tapi kan ITF itu eksekusinya masih belum dijalankan,” katanya.
Djarot berujar, masalah sampah ini sudah menjadi perhatian bagi dirinya dan Ahok saat menjabat sebagai kepala daerah. Kala itu dia selalu mengimbau ke masyarakat untuk mengurangi pemakaian sampah.
“Kita dorong betul untuk pengurangan sampah. Kemudian pelarangan untuk sampah plastik,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Djarot menyarankan supaya Anies Baswedan tidak menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Yang masih dirasa kurang perlunya untuk diperbaiki.
“Tantangan ke depan kita selesaikan, kalau di masa lalu ada kekurangan itu menjadi tugas kita tanpa berkeluh kesah,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPRD DKI mengkritik Anies terkait pengelolaan sampah di Jakarta yang dianggap tak sebaik di Kota Surabaya. Kritikan datang dari Anggota DPRD Fraksi NasDem Bestari Barus.
Anies menjawab dengan mengatakan pihaknya tengah mengubah sistem pengelolaan sampah di Jakarta. Menurut dia, sebelum bertugas sebagai Gubernur DKI, belum dibangun ITF atau TPST di dalam kota. Saat ini, Pemprov DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang membangun ITF Sunter di Jakarta Utara.
