Dari sederet politisi milenial di DPR periode 2019-2024 yang akan dilantik, 1 Oktober besok, Farah Putri Nahlia, 23 tahun, tergolong istimewa. Dia adalah satu dari tiga politisi milenial DPR yang berusia 23 tahun. Dua lainnya adalah Hillary Brigitta Lasut dari Nasdem dan M. Rahul (Gerindra).
Bedanya, dia bukan berasal dari dinasti keluarga politisi, kepala daerah, atau pun tokoh masyarakat. Kedua orang tuanya, Brigjen Pol M. Fadil Imran dan Ina Adiati masing-masing berasal dari Makassar dan Palembang. Farah yang lahir di Semarang dan melalui masa remajanya di Jakarta, oleh Partai Amanat Nasional (PAN) ditempatkan di Dapil IX (Subang, Majalengka, Sumedang) Jawa Barat.
Hasilnya? Cuma dalam tempo setahun melakukan sosialisasi di tiga kabupaten tersebut dia berhasil meraih suara tertinggi, 113.263 suara. Jumlah ini menggungguli dua politisi senior yang menjadi pesaingnya, Letjen TB Hasanudin dari PDIP (104 ribuan) dan KH Maman Imanulhaq dari PKB (58 ribuan).
"Sejujurnya enggak nyangka. Saya memang ada target lolos, tapi tidak dengan raihan suara sebanyak itu," kata Farah dengan wajah berbinar.
Soal pilihannya menjadi politisi lewat PAN, dia menyebut keluarga besarnya yang banyak aktif di Muhammadiyah sebagai salah satu penyebabnya. "Kami punya ikatan emosional dengan PAN karena nenek aktif di Muhammadiyah," ujarnya.
Setelah melakukan penjajakan, Farah mengaku mulai Februari 2018 langsung menghimpun para relawan. Di Subang ada 600 orang, Majalengka (300), dan Sumedang (1800). Mereka yang membantu mensosialisasikan dan membuka aksesnya ke masyarakat.
Intinya, kata Farah, masyarakat di tiga kabupaten itu butuh akses ke lapangan kerja. Juga akses untuk meningkatkan kreativitas agar usaha dan kreasi mereka bisa mendapatkan pasar lebih baik. Lewat rumah aspirasi yang dibentuknya bersama para relawan, dia berjanji akan membantu apa yang dibutuhkan konstitutennya dalam lima tahun ke depan.
"Jadi, saya tidak menjanjikan untuk membangun masjid atau jalan. Itu sangat impossible buat saya," ujarnya.
Bersama rekan-rekan sebayanya di DPR, Farah berjanji akan bekerja sebaik mungkin untuk memperbaiki citra dan kinerja DPR ke depan. "Setidaknya saya mulai dari diri sendiri deh. Saya tidak akan merusak karir dan masa depan yang masih panjang," ujar Farah yang mengagumi Yasonna Laoly dan BJ Habibie itu.
Selengkapnya, saksikan Blak-blakan "Politisi Milenial di Belantara Senayan" di detik.com, Senin, 30 September 2019.