KETUA MPR Bambang Soesatyo menegaskan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini harus menjadi momentum memantapkan dan mengonsolidasikan langkah-langkah nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita kembali pada sejarah kesadaran anak-anak bangsa pada 91 tahun silam,” kata Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet di Jakarta, kemarin.
Bamsoet mengajak para pemuda Indonesia untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yakni selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praktik keseharian.
Dia meyakini, melalui semangat Hari Sumpah Pemuda, anak-anak muda milenial Indonesia akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan global.
“Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu,” ujarnya.
Bamsoet mengatakan Indonesia ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, berkarakter Pancasila, toleran, dan berakhlak mulia. Karena itu, dibutuhkan SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, dan berdedikasi tinggi.
Selain itu, dibutuhkan generasi muda yang penuh inovasi, mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, dan mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan.
“Saya meyakini para pemuda kita mampu berkontribusi besar dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang dalam periode kedua ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia,” tandasnya.
Politikus muda Partai Golkar, Puteri Komaruddin, mengatakan Sumpah Pemuda yang mengandung nilai kebangsaan selalu relevan diterapkan hingga sekarang. “Sumpah Pemuda menjadi acuan kita untuk terus mempertahankan satu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia di mana pun kita berada,” ujar anggota DPR berusia 26 tahun itu.
Masifnya peredaran informasi atau kabar bohong (hoaks) menjadi salah satu kerisauannya. Karena itu, dia mengajak para pemuda untuk saling menjaga satu sama lain dan menjaga persatuan Indonesia.
“Jangan mudah terhasut, apalagi dengan hoaks-hoaks di media sosial. Ini merupakan tanggung jawab bersama kita sebagai anak muda untuk menjaga Indonesia kita tetap utuh,” tuturnya.