Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir PSI yang getol menyoroti rencana anggaran di Jakarta dengan sebutan 'orang baru sedang manggung'. PSI menyesalkan pernyataan Anies.
"Bukan jawaban semacam itu yang publik tunggu dari Gubernur Anies. Pada kenyataannya, seluruh anggota DPRD saat ini sedang menjalankan tugas konstitusional mengawasi anggaran. Tidak ada urusan dengan cari panggung," ujar anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Willliam Aditya Sarana, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2019).
William menyarankan Anies untuk segera membuka detail komponen usulan APBD DKI ke publik. Menurutnya, APBD berasal dari rakyat. Sehingga rakyat perlu mengetahui anggaran yang disusun pemerintah.
"Kenapa disembunyikan? Beri ruang anggota DPRD mengkritisi. Beri ruang publik berpartisipasi," kata William.
"Saya disumpah untuk menjaga uang rakyat. Saya dan rekan-rekan DPRD hanya menjalankan tugas dan sumpah jabatan kami. Silakan Gubernur buat opini apa, kami terus bekerja," sambungnya.
William juga mengomentari pernyataan Anies soal sistem e-budgeting yang saat ini sudah digital tapi tidak smart. Menurutnya, Anies sudah dua tahun menjadi gubernur sehingga semestinya sudah punya waktu dan kesempatan untuk memperbaiki hal-hal yang belum ideal.
"Yang terjadi sekarang, Pak Gubernur mengkambinghitamkan sistem dan bawahannya. Kalau beliau baru jadi gubernur selama dua minggu, mungkin bisa diterima. Pertanyaannya, selama dua tahun ini, kenapa belum juga dikerjakan?" tuturnya William.
Sebelumnya, William mengunggah tangkapan layar situs APBD DKI yang menunjukkan ada anggaran sebesar Rp 82 miliar untuk lem aibon di sekolah pada Selasa (29/10/2019). Tak hanya itu, dia juga menyoroti anggaran pulpen Rp 124 miliar hingga komputer. Pada keesokan harinya, PSI juga menggelar konferensi pers soal anggaran DKI Jakarta.
Terkait hal tersebut, Anies menilai munculnya keanehan di rencana penganggaran 2020 yang menurutnya berpangkal pada sistem yang bermasalah. Dia mengatakan sistem e-budgeting saat ini tidak bisa mendeteksi bila ada anggaran yang tak masuk akal.
Anies sendiri mengaku sudah lebih dahulu menyisir anggaran itu dan menyampaikan ke anak buahnya pekan lalu, tepatnya pada 23 Oktober 2019. Acara Anies pada hari itu sendiri tertutup dan videonya lalu baru diunggah di akun Youtube Pemprov DKI pada 29 Oktober 2019.
Anies mengatakan dirinya memilih untuk mengoreksi anggaran itu secara internal. Dia mengaku sudah lebih dahulu bicara ke jajarannya sebelum PSI mulai menyoroti anggaran-anggaran tersebut.
"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam. Saya sudah bicara sebelumnya dan kita review. Bedanya, saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," kata Anies di Balai Kota DKI, Rabu (30/10).
"Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," sambungnya.
Dia mengatakan ada 3 pilihan bagi seseorang berbicara yaitu untuk menyelesaikan masalah, memperumit masalah, atau mengaktualisasi diri. Anies memilih yang pertama.
"Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah. Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu," ungkap Anies.