Ketua tim sukses Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk pemilihan ketua umum Golkar Achmadi Noor Supit mengatakan Musyawarah Nasional Golkar di Jakarta pada Desember mendatang berpotensi melahirkan munas tandingan. Ancaman ini lantaran kubu Airlangga dinilai ingkar janji.
Achmadi Noor Supit mengatakan hal itu Rabu (20/11/2019) saat konferensi pers deklarasi dukungan kepada Bambang Soesatyo menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengungkapkan Airlangga Hartarto tidak memenuhi komitmen terhadap Bamsoet sebelum pemilihan ketua MPR untuk merangkul dan mengakomodasi para pendukung Bamsoet dalam susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI.
Kondisi ini, menurut Achmadi, membuat gerbong Bamsoet semakin militan. Bahkan dia menggambarkan membuat Bamsoet sulit untuk tetap bertahan pada posisi cooling down.
Apalagi, lanjut Achmadi, kemudian disusul dengan tindakan Airlangga Hartarto menggusur sejumlah posisi dan memecat sejumlah tenaga ahli Fraksi Partai Golkar yang menjadi pendukung Bamsoet hingga pencoretan terhadap seluruh anggota kepanitiaan Munas Golkar yang terindikasi pro-Bamsoet.
"Tindakan ini jelas-jelas melanggar gentleman agrement dan melanggar keputusan rapim tentang mendahulukan musyawarah mufakat sebelum voting," ucap Achmadi.
Achmadi menilai tindakan kubu Airlangga antidemokrasi sehingga tidak mungkin lagi ada kesepakatan atau musyawarah mufakat.
"Hal itu tentu saja akan memunculkan perlawanan dan berpotensi melahirkan Munas tandingan seperti Ancol vs Bali pada waktu lalu dan permasalahan hukum lainnya yang bakal timbul yang tak bisa dihindari," tegasnya.