Ketua DPR RI Puan Maharani menyempatkan diri untuk mengunjungi National Capital Exhibition sebelum menghadiri Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) yang berlangsung pada 12-16 Januari 2020 di Canberra, Australia. Kunjungan ini bertujuan mempelajari sejarah Canberra sebagai ibu kota Australia karena bertepatan dengan upaya Indonesia yang sedang merancang ibu kota baru di Kalimantan.
“DPR saat ini sedang menyusun RUU Ibu Kota Negara yang baru, dan begitu saya tahu bahwa di Canberra ada National Capital Exhibition yang memaparkan secara lengkap sejarah ibu kota Australia ini dari awal sampai sekarang, saya pikir baik sekali kita melihat apa yang pernah dilakukan di Canberra sebagai tambahan informasi,” ujar Puan dalam rilis yang diterima Parlementaria, Senin (13/1/2020).
Menurut politisi PDI-Perjuangan itu, National Capitol Exhibition bisa menjadi referensi bagaimana membangun sebuah ibu kota negara. Ia melihat bahwa merancang ibu kota harus kuat dan jelas dasar pemikirannya. Setiap lokasi bangunan utama harus memiliki maknanya dan saling terhubung antara satu dengan yang lain.
“Seperti yang Bung Karno lakukan saat mencetuskan pembangunan Monas dan Gedung DPR. Itu semua ada maknanya, ada semangat yang mendasari pembangunannya, serta menjadi sebuah simbol harapan. Paparan National Capital Exhibition menunjukkan bahwa perjalanan menjadikan serta mengembangkan Canberra sebagai ibu kota Australia merupakan perjalanan panjang,” jelas mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.
Puan menambahkan bahwa sejarah pembentukan Canberra sebagai ibu kota Australia menambah informasi dan referensi untuk DPR RI saat membahas RUU Ibu Kota Negara. “Sekarang tentu kita perlu lihat apa saja yang harus diperhatikan jika kita ingin bersama-sama menjadikan Ibu Kota Negara yang baru nanti sebagai salah satu simbol kemajuan Indonesia dan juga semakin menguatkan reputasi kita di mata dunia,” terang legislator dapil Jateng V itu.