Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Dirinya pun memimpin doa saat jenazah diberangkatkan menuju Bandara Halim dari rumah duka. Dia mengenang obrolan politik dengan sang kiai.
"Saya juga tidak tahu. Spontan sepertinya (keluarga meminta dirinya memimpin doa), saya juga tidak paham. Tapi bahwa sejak kemarin sore saya memang menjenguk beliau di rumah sakit jam 17.15 WIB kemarin sore dan tadi malam juga saya ikut menyalatkan jenazah di sini," kata Hidayat Nur Wahid di rumah duka, Jalan Bangka Raya, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).
"Tadi malam juga sebenarnya saya sudah diminta mendoakan beliau setelah tahlilan dan tadi saya diminta lagi untuk berdoa. Mungkin karena saya ada di situ," sambungnya.
Dia mengaku permintaan memimpin doa tersebut adalah hal yang spontan. Hidayat pun turut mendoakan sang kiai.
"Keluarga ini sangat terbuka kepada semua yang membawa kebaikan. Termasuk mendoakan. Saya yakin doa kita sama. Doa kita adalah agar beliau husnul khotimah dan keluarga diberikan ketabahan," ucap Hidayat.
Hidayat mengaku sempat berbincang mengenai dunia politik via media sosial dengan Gus Sholah. Dia menyebut, mereka berbincang mengenai pilihan politik Gus Sholah pada momentum pemilihan legislatif.
"Saya dialog dengan beliau di rumah ini sangat panjang dan berkali-kali. Di mulai mungkin dulu saat saya jadi calon gubernur DKI dan kemudian kemarin menjelang Pilpres dan setelah Pilpres, sebelum Pemilu," ungkapnya.
"Bahkan beliau sering me-WA saya dan termasuk WA beliau adalah ke mana pilihan politik beliau pada Pileg, Pilpres saya tidak Pilpres saya tidak. Saat Pileg nyoblos apa, diusulkan kepada saya," sambung Hidayat.