Anggota DPRD WO Saat PSI Pidato, M Taufik Singgung Konsistensi Partai-Fraksi

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik mengomentari tindakan anggota Dewan yang keluar atau walk out saat Fraksi PSI membacakan pandangan dalam rapat paripurna. M Taufik menyebut tindakan itu harus menjadi bahan untuk koreksi internal PSI.

"Saya kira ini bagian dari koreksi karena fraksi itu kepanjangan tangan partai," kata Taufik kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

Taufik menyebut Fraksi PSI tidak mempermasalahkan soal anggaran rencana kinerja tahunan (RKT) senilai Rp 8 miliar, tapi DPW PSI DKI Jakarta mempermasalahkannya. Seharusnya, antara fraksi dan pimpinan struktur partai harus satu suara.

"Mestinya suara fraksi adalah suara partai, jangan fraksinya bersuara A kemudian partainya bersuara B akhirnya mana yang dipegang, ini kan bagian dari koreksi aturannya begitu aturannya adalah fraksi perpanjangan tangan partai," tuturnya.

Bagi Taufik, aksi walk out-nya semua anggota DPRD hanya sebuah spontanitas. Dia menyebut hal ini sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengoreksi PSI.

"Kesepakatan ini bagian koreksi saja supaya menyadari oleh kawan-kawan lainnya, saya kira itu. Ya spontan saja, atraksi, semua keluar," ucapnya.

Diketahui, Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta diwarnai aksi walk out dari para perwakilan fraksi partai. Hal ini terjadi saat PSI menyampaikan pandangan umumnya terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ).

Pantauan detikcom di gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (14/12), aksi walk out ini awalnya dilakukan oleh anggota DPRD Fraksi Golkar Jamaludin. Aksi walk out terjadi pada pukul 13.10 WIB.

"Kalau memang tidak terjadi apa yang sudah disepakati tidak diakui oleh partainya kalau memang tidak, saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar," kata Jamaludin saat mengajukan interupsi.

Aksi Jamaludin kemudian disambut tepuk tangan anggota DPRD DKI lainnya. Pimpinan DPRD DKI, Mirsan Samsuri, kemudian menanyakan siapa yang ingin walk out dari rapat tersebut. Mirsan pun kemudian menanyakan identitas dan fraksi partai itu.

"Itu dari fraksi apa," kata Mirsan. "Saya Jamaludin dari Fraksi Partai Golkar," sahut Jamaludin.

Jamaludin kemudian keluar dari ruang rapat gedung DPRD DKI. Tak lama berselang, anggota DPRD DKI dari fraksi-fraksi lain juga menyusul ke luar ruang rapat. Dengan demikian, yang tersisa di ruang paripurna ialah anggota Fraksi PSI dan pimpinan DPRD DKI.

Diwawancara di luar ruang rapat paripurna, Jamaludin membantah sudah 'janjian' dengan fraksi lain untuk walk out. Dia sendiri mengaku walk out karena kecewa atas sikap PSI terkait kenaikan anggaran Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) 2021 yang sempat menjadi sorotan.

"Tidak, jadi ini tidak ada kesepakatan. Ini murni saya aja. Karena saya sudah kecewa dengan sikap-sikap seperti itu, apalagi ada bahasa bahwa DPRD ini merampok uang rakyat. Saya tersinggung, saya ngerampok, siapa yang saya rampok. Kalau dia berani, ngomong sendiri sini jangan di media. Dia laki-laki apa perempuan itu yang ngomong rampok-rampok itu. Gitu maksud saya," ungkap Jamaludin saat diwawancara wartawan.

Diposting 15-12-2020.

Mereka dalam berita ini...

Misan Samsuri

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019-2024

Jamaludin

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019-2024

Moh. Taufik

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019-2024