Komisi X DPR mendorong pengembangan desa wisata di Banyuwangi, Jawa Timur antara lain meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM), pelaku wisata, dan warga desa. Tak hanya itu, perlu juga membangun sistem digital terkait dengan UMKM yang ada di desa tersebut.
"Kami melakukan pendampingan desa wisata yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya. Hingga nanti harapanya dari desa tertinggal menjadi desa maju lalu desa wisata mandiri," ujar Anggota Komisi X DPR Nur Purnamasidi saat memimpin Tim Kunspek Komisi XI DPR ke Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/6) lalu.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, Desa Kamiren di Banyuwangi merupakan desa wisata yang dihuni oleh mayoritas suku Osing, yang merupakan suku asli Banyuwangi. Desa Kamiren masih menjaga otensitas lokalnya, mulai dari bangunan rumah tradisional hingga tradisi budaya yang tetap terjaga.
"Menurut kami, masyarakat Desa Kemiren memiliki kesadaran untuk mengembangkan desanya menjadi destinasi wisata dengan menyuguhkan lokalitasnya yang dikemas secara menarik sehingga mampu mengundang kunjungan wisatawan. Tak hanya itu, keramahan warganya dalam menyambut wisatawan juga bagus," ujanya.
Ia melanjutkan, kehadiran Komisi X DPR ke Banyuwangi untuk menggali pengembangan desa wisata di Indonesia. Selama di Banyuwangi, mereka mengunjungi Desa Kemiren di Kecamatan Glagah Banyuwangi sekaligus menggelar dialog dengan para pelaku wisata.
"Masukan dari pelaku wisata ini nantinya akan menjadi bekal kami saat rapat kerja dengan Kemenparekraf. Program apa yang efektif dan terukur untuk pengembangan desa wisata nantinya. Masukan ini nantinya bisa menjadi benchmark bagi pengembangan desa wisata di tingkat nasional," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas kunjungan Komisi X DPR.
"Ini sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi kami, karena secara turut dilibatkan dalam pengembangan desa wisata nasional," ujar Ipuk.
Ipuk berharap para wakil rakyat ini bisa mendukung ekowisata yang selama ini menjadi dasar pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Baginya, desa wisata adalah relasi dari ekowisata.
"Pandemi ini secara tidak langsung membuat kita semua beralih pada wisata alam. Banyuwangi sendiri terus berbenah dan menyiapkan diri untuk menerima wisatawan namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.