KETUA DPR RI Puan Maharani mengecek persiapan akhir penyelenggaraan The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) yang akan digelar pekan depan. Puan pun sempat mencoba mengendarai Hyundai Ionic 5, mobil listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan bagi delegasi P20.
Dalam keterangan persnya Puan Maharani memimpin rapat panitia perhelatan P20 di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/10). Sebagai tuan rumah, DPR ingin memberikan wajah terbaik di hadapan pimpinan parlemen negara-negara G20.
“Ini momen istimewa karena Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah P20 sehingga kita harus memastikan semua delegasi dan tamu yang akan datang merasa nyaman saat mengikuti acara ini,” kata Puan.
Jika KTT G20 berlangsung di Bali, perhelatan P20 sengaja diselenggarakan di Gedung DPR dengan main venue di Gedung Nusantara (Gedung Kura-kura). Dalam forum pimpinan parlemen yang akan digelar pada 6-7 Oktober 2022 itu, Puan akan memimpin semua sidang yang semuanya berada dalam satu lokasi.
“Tradisi P20 memang selalu diselenggarakan di gedung parlemen tuan rumah. Gedung Kura-kura dipilih sebagai lokasi utama karena kita ingin menunjukkan kepada delegasi mengenai sejarah gedung ini,” ucap Puan.
Seperti diketahui, Presiden RI pertama Soekarno menggagas pembangunan Gedung Nusantara yang acap disebut Gedung Kura-kura untuk visi besar. Sang proklamator mendirikan bangunan tersebut untuk penyelenggaraan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces), sebuah forum internasional yang setara dengan markas PBB di New York, Amerika Serikat.
“Penyelenggaraan P20 akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk membawa Gedung Kura-kura semakin mendunia,” ungkap Puan yang selalu memberikan hadiah miniatur Gedung Nusantara kepada pimpinan-pimpinan parlemen dunia dalam setiap pertemuan bilateral.
Usai memimpin rapat persiapan, mantan Menko PMK ini juga mengecek berbagai ruangan yang akan digunakan dalam forum internasional bergengsi itu. Bahkan Puan menjajal menyetir sendiri mobil listrik yang akan dipakai untuk mengantar delegasi-delegasi P20.
“Penggunaan mobil listrik ini sejalan dengan salah satu tema utama yang akan dibahas dalam P20 yakni pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. DPR ingin menunjukkan komitmen bahwa Indonesia serius dalam mengurangi emisi,” tuturnya.
Didampingi Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel yang duduk di kursi depan penumpang, Puan mencoba mobil listrik dengan menyetir berkeliling Kompleks Parlemen. Ia tampak lancar meski baru pertama kali mengendarai mobil listrik.
Hingga hari ini, DPR telah menerima konfirmasi kehadiran 24 negara yang terdiri atas 29 chambers dan 2 organisasi internasional. Menurut Puan, terdapat total 347 orang yang akan menjadi peserta P20 dengan rincian 19 ketua parlemen, 14 wakil ketua parlemen, 30 anggota parlemen, 3 pimpinan organisasi internasional, serta 12 Sekretaris Jenderal dan 14 orang Duta Besar.
Nantinya para delegasi akan menanam pohon yang akan menjadi simbol dukungan P20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. DPR juga akan menunjukkan aksi nyata dengan memberi contoh praktik perubahan penggunaan energi, termasuk dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun untuk memenuhi tambahan kebutuhan listrik di lingkungan parlemen.