Rusda Mahmud Salurkan Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Kendari

Anggota Komisi VII DPR RI Rusda Mahmud bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyosialisasikan dan mendistribusikan paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk nelayan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam kesempatan ini, setidaknya Rusda mendistribusikan 400 paket bantuan kepada nelayan Kendari.

Penyaluran dan pendistribusian alat konversi BBM ke BBG untuk nelayan ini dilaksanakan berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquified Petroleoum Gas (LPG) Tabung 3 Kg untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran.

“Tujuan dari sosialisasi kegiatan ini salah satunya kita harus memberikan pemahaman bahwa BBG ini lebih murah, aman dan ramah lingkungan. Ini semua harus kita sosialisasikan dengan baik kepada masyarakat nelayan, begitu juga di Kendari. Khusus dapil kami di Sultra, kami sudah sosialisasikan dan sudah menditribusikan di beberapa kabupaten secara bertahap,” jelas Rusda dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Kamis (1/12/2022).

Politisi Partai Demokrat ini berharap, dengan adanya bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, mengingat program konversi ini mempunyai banyak manfaat. Pertama, harga BBG lebih murah dari BBM per liternya. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar 30-50 persen dibanding saat menggunakan BBM (minyak solar). Di beberapa tempat bahkan bisa menghemat hingga 80 persen.

Kedua, perawatan mesin menjadi lebih mudah. Paket yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dan lainnya). Rakitan yang sederhana dan bahan bakar yang lebih bersih menjadikan perawatan mesin lebih mudah dan mesin juga lebih awet dibanding menggunakan BBM.

Ketiga, masih kata Rusda, aman dalam penggunaannya. Bahan bakar gas yang dikompresi dan ditampung dalam tabung bertekanan tinggi merupakan bahan bakar yang aman baik bagi penguna maupun kendaraannya. Keempat, emisi lebih rendah. BBG memiliki hasil pembakaran yang lebih bersih dibandingkan dengan BBM. Hal ini disebabkan rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan yang dihasilkan BBM sehingga memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari BBM, emisi CO2 yang dihasilkan pun lebih rendah jika dibandingkan dengan BBM.

Kelima, lanjut Rusda, dapat membantu ekonomi nelayan kecil. Bantuan ini diberikan kepada nelayan kecil dengan kriteria memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP) serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

“Kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan pemerintah daerah atas kerja sama dalam memfasilitasi nelayan-nelayan kami di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari. Kami juga berharap agar para nelayan sebagai penerima manfaat, untuk benar-benar memanfaatkan program ini sebaik-baiknya, sehingga nilai tambah pendapatan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga bisa lebih baik,” pungkas Legislator Dapil Sultra itu.

Diposting 02-12-2022.

Dia dalam berita ini...

Rusda Mahmud

Anggota DPR-RI 2019-2024
Sulawesi Tenggara